Pasangan nomor satu dunia itu menunjukkan bahwa mereka sudah kembali ke jalur semestinya. Untuk sampai pada taraf ini mereka harus melewati agenda turnamen yang padat.
Bila bukan karena target gelar dan mengincar poin maksimal untuk mengamankan tempat di World Tour Finals di Bali awal Desember nanti, "The Minions" tentu akan mengambil keputusan istirahat seperti kebanyakan pemain unggulan lainnya.
Pesona Siti Fadia/Ribka Sugiarto
Tidak hanya di sektor ganda putra, harapan positif pun dihembuskan sektor ganda putri. Walau gagal meloloskan wakilnya hingga partai pamungkas, ada dua pasangan muda yang mencuri perhatian.
Mereka adalah  Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah. Pasangan yang disebutkan pertama melangkah hingga babak semifinal dengan salah satu pencapaian adalah menggusur unggulan kelima dari Thailand Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, 21-15 22-24 21-16 di babak perempat final.
Sementara itu, Nita Violina Marwah/Putri Syaikah berhasil melangkah hingga delapan besar sebelum dikalahkan pasangan Jepang Chisato Hoshi/Aoi Matsuda. Nita/Putri seharusnya bisa melewati hadangan pasangan Jepang itu bila saja mereka bisa bermain lebih tenang.
Ranking dunia Nita/Putri lebih baik dari Chisato/Aoi. Namun, Nita/Putri yang berada di ranking 37 BWF harus merelakan tiket semifinal kepada pasangan berposisi 68 BWF usai menyerah dua gim 21-16 dan 21-9.
Langkah Fadia/Ribka pun dihentikan pasangan muda Jepang, Kie Nakanishi/Rin Iwanaga. Fadia/Ribka yang berada di urutan 32 BWF juga menyerah straight set 21-17 21-16 dari lawannya yang berada di ranking 60 BWF.
Di babak final terjadi pertemuan sesama pasangan Jepang. Chisato/Aoi meraih mahkota gelar usai mengalahkan rekannya Kie Nakanishi/Rin Iwanaga dalam pertemuan pertama mereka di turnamen resmi, 22-20 dan 21-18.
Walau dua pasangan muda Indonesia gagal memaksimalkan ranking dunia dan menjaga tren positif sebelumnya, hasil ini sudah memberikan api harapan bagi peremajaan di sektor tersebut.
Belum ada pasangan ganda putri dengan level kualitas seperti Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Usai merebut medali emas Olimpiade Tokyo, pasangan senior-junior ini tak akan bisa bertahan lebih lama karena Greysia sudah menunjukkan tanda-tanda akan gantung raket.