Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Lelah The Minions Berbuah Gelar, "Honey Couple" Antiklimaks, dan Lee Zii Jia Menyerah dari Emigran Asal Malaysia

8 November 2021   00:19 Diperbarui: 9 November 2021   07:38 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PraMel (kiri) menjadi runner-up Hylo Open 2021: https://twitter.com/BadmintonTalk

"All Indonesian Final" di sektor ganda putra adalah skenario yang sudah terlihat usai babak 16 besar. Dari 10 wakil di babak delapan besar separuhnya dari sektor ganda campuran. Lima wakil dari enam wakil yang ambil bagian. 

Tak heran ada empat pasangan yang harus saling berhadapan untuk mendapatkan dua tiket ke babak semifinal.

Selain tiga pasangan senior yakni "The Minions", "The Daddies" (Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan), dan Fajri (Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto), ada dua pasangan muda yakni "The Babies" dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (apa julukan pas untuk mereka?)

Kedua pasangan muda itu menunjukkan semangat juang tinggi dan mental yang kuat untuk menghadapi senior-senior mereka. Hasilnya, mereka bisa melangkah lebih jauh.

The Babbies membuat "The Daddies" tak berkutik. Pasangan juara dunia yang menempati unggulan kedua takluk dua gim 22-20 21-17.

Pramudya/Yeremia pun tak mau kalah. Berada di ranking 41 BWF bukan halangan bagi keduanya untuk membungkam unggulan tiga yang berada di posisi tujuh BWF. Fajri juga takluk dalam dua gim 21-11 dan 25-23 dalam waktu kurang dari 40 menit.

Sayangnya, di babak semifinal kedua pasangan muda itu ditakdirkan bertemu. "The Babies" sebagai yang paling muda baik dalam usia maupun pengalaman di level senior kembali membalikkan anggapan bahwa yang muda pun bisa berprestasi.

Kemenangan 21-17 21-13 dalam 32 menit memperlihatkan bahwa "The Babies" sepertinya bukan lagi julukan yang tepat. Mereka  bukan lagi berada di fase pemula. "Bayi-bayi" itu sudah semakin matang dan dewasa.

Walau "The Babies" gagal mengunci penampilan impresif mereka dengan gelar juara, runner-up di turnamen yang semula berlevel Super 100 itu adalah sebuah prestasi tersendiri. Kekalahan dua gim 21-14 dan 21-19 ini memotivasi mereka untuk menjadi lebih baik.

Banyak pelajaran yang mereka petik dari "The Minions". Di antaranya bagaimana mengatasi tekanan dan bersikap tenang terutama di poin-poin kritis. The Babbies sebenarnya mampu memberikan perlawanan di gim kedua. Namun, keduanya tak bisa menguasai keadaan sehingga mampu dimanfaatkan "The Minions" untuk merebut gelar pertama mereka tahun ini.

Sementara itu, bagi "The Minions" "pecah telur" di Jerman ini menjadi isyarat bahwa mereka sudah menemukan kembali ritme dan performa yang dalam beberapa bulan terakhir sempat menjadi sorotan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun