Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Ronald Koeman dan Solskjaer Menolak Mundur, Berapa Lama Mereka Sanggup Bertahan?

25 Oktober 2021   22:45 Diperbarui: 25 Oktober 2021   23:03 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman: dailymail.co.uk

Dalam wawancara pasca-pertandingan kepada BBC Radio 5 Live, Ole mengakui ia baru mengalami hari tergelap sebagai pelatih.

Namun, ia tak akan berhenti begitu saja. "Saya telah datang terlalu jauh untuk menyerah. Saya tidak dibangun seperti itu."

Pernyataan itu sudah jelas menunjukkan sikap dan disposisi batinya. Kekalahan yang memukul wajahnya dan wajah klub, tetapi tidak menjadi akhir segalanya, termasuk kariernya di Manchester.

Pertama kali sejak Oktober 1895, Setan Merah menderita kekalahan dengan skor besar. Saat itu, United ditekuk Liverpool di Anfield dengan skor 1-7. Belum pernah terjadi sejak 1955, United kalah dengan selisih lima gol atau lebih di kandang sendiri.

Usai mendapat kritikan pedas dari para penggemar dan melukai hati sejumlah besar fan, Solskjaer tetap tak kehilangan gairah. Ia belum juga mau lempar handuk.

Ia justru merasa masih memiliki masa depan bersama klub yang pernah ia bela sebagai pemain itu. United yang kini terperosok ke posisi ketujuh dengan 14 poin diyakini bisa segera kembali ke jalur positif.

"Saya percaya pada diri saya sendiri, saya yakin saya semakin dekat dengan apa yang saya inginkan dengan klub," demikian keyakinan Solskjaer.

Sejak mengambil alih posisi sebagai manajer pada 2018, kontribusi Solskjaer tidak bisa dianggap remeh. Sejak periode Mourinho yang membawa United ke titik nadir, Solskjaer mampu membangkitkan harapan bagi para penggemar setelah melihat tim seperti tak putus dirundung krisis. Salah satu pencapaian yang patut diapresiasi adalah United kembali pentas di Liga Champions.

Namun, kemenangan dramatis atas Atalanta di Liga Champions beberapa waktu lalu ternyata hanya menghadirkan kebahagiaan semu. Para penggemar kemudian jatuh dalam sakit hati melihat bagaimaan penampilan Harry Maguire dan kawan-kawan kali ini.

Solskjaer memainkan dua gelandang bertahan statis. Empat pemain depan diplot, namun sepertinya kehilangan pola dan enggan membantu pertahanan. Belum lagi, para pemain bertahan United melakukan kesalahan fatal.

United seperti kehilangan skema. Tidak memiliki identitas dan filosofi. Lantas, adakah harapan untuk Solskjaer?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun