Ibul/Bagas harus mengakui keunggulan pasangan tuan rumah yang diunggulkan di posisi kedelapan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Ibul/Bagas sempat mengunci gim pertama. Namun, performa keduanya mulai goyah di dua gim berikutnya. Situasi ini akhirnya bisa dimanfaatkan pasangan tuan rumah untuk merebut tiket semi final usai menang 21-19 11-21 17-21 dalam waktu hampir satu jam.
Gagalnya Ibul/Bagas menandai berakhirnya kiprah ganda putra Indonesia di Denmark Open kali ini. Sektor yang diunggulkan untuk berprestasi harus tersisih lebih awal.
Tersisa 2 wakil
Seperti disebutkan di atas, pemain Indonesia tidak luput dari hantaman badai cedera. Anthony Ginting dan Jojo adalah dua pemain Indonesiayang terpaksa lempar handuk di tengah kompetisi Denmark Open yang masih berlangsung. Ginting dan Jojo mengeluhkan masalah pada pinggangnya.
Di sisi berbeda, Tommy Sugiarto justru mendapat keuntungan dari mundurnya Verma, lawan yang sudah dijumpai empat kali sepanjang karier dengan skor “head to head” sama kuat, 2-2.
Tommy yang sudah berusia 33 tahun masih terlihat bersemangat di lapangan pertandingan. Pemilik 12 gelar di berbagai level itu diuntungkan karena tidak ambil bagian di dua turnamen beregu. Secara fisik, Tommy tentu lebih prima dibanding para pemain yang harus menjalani turnamen secara maraton.
Di babak semifinal, Tommy akan menghadapi Kento Momota. Baik Jojo, sapaan Jonatan maupun Momota, menjadi andalan di dua turnamen beregu itu.
Praveen/Melati vs Bass/Popor
Wakil kedua Indonesia yang masih bertahan adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Unggulan ketiga ini melewati hadangan pasangan non-unggulan dari China, Feng Yanzhe/Du Yue di babak perempat final.