Kegemarannya berinteraksi dan berbagi pengalaman serta masukan itu kemudian mendorongnya untuk mengambil satu langkah baru. Membukukannya.
Dengan menulis buku, demikian Elin, suaranya bisa menjangkau lebih banyak orang. "Sejak pandemi ini, saya jadi terbatas untuk bisa bicara dengan semua orang. Saya tidak bisa lagi ngopi bersama teman-teman setiap hari. Jadi, saya nulis buku deh."
Elin mengatakan dengan menulis buku ia sebenarnya bisa menjalankan sejumlah misi sekaligus.
Pertama, ia bisa mendekatkan diri dengan lebih banyak orang. Kesukaannya untuk bergaul dengan banyak orang dan berbagi pengalaman bisa semakin diperluas cakupannya tanpa harus bertemu muka dengan muka, tanpa perlu mengajak mereka ngopi di satu meja yang sama.
"Semoga dengan buku ini orang-orang bisa belajar. Tidak semua orang memiliki atasan yang bisa mendengarkan keluhan dan curhatan."
Kedua, menulis buku adalah langkah lanjutan dari perwujudan nilai Sun Life Indonesia yang sudah mengalir dalam darahnya. Salah satunya adalah caring leadership.
Ia tunjukkan pula kepeduliannya kepada orang-orang di luar jangkauannya secara fisik yang tengah membutuhkan bantuan untuk melewati aneka titian berliku demi mengejar impian di dunia kerja dan mengupayakan keseimbangan dalam kehidupan pribadi.
Dunia kerja bukanlah dunia yang penuh bunga-bunga dan selalu menjanjikan jalan lurus tanpa hambatan. Di balik cita-cita untuk hidup lebih baik secara ekonomi dan bahagia secara rohani ternyata ada banyak rintangan yang harus diterjang.
Tantangan itu bisa datang dari berbagai sisi. Salah satunya dari pihak atasan. Bagaimana harus bersikap saat berhadapan dan memposisikan diri di hadapan pimpinan (halaman 9), menghadapi perubahan yang dilakukan atasan (halaman 111).
Soal promosi dan kesempatan memperbaiki jenjang karier (halaman 128), dan menghadapi atasan yang turut ikut campur hingga ke urusan pribadi (halaman 129).