Tim Indonesia memulai perjuangannya di Piala Thomas 2020 dengan apik. Hendra Setiawan dan kawan-kawan berhasil sapu bersih kemenangan di laga pertama Grup A menghadapi Aljazair.
Bertanding di Ceres Park & Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (10/10/2021) dini hari WIB, skuad Garuda nyaris tanpa hambatan meraih kemenangan pertama.
Patut diakui, di atas kertas, pertemuan kedua tim ibaratnya perjumpaan Daud versus Goliat di panggung bulutangkis. Indonesia adalah unggulan pertama di turnamen beregu ini. Dihuni oleh para pemain dengan jam terbang internasional dan peringkat dunia jauh lebih baik.
Sebaliknya, wakil Afrika itu seperti Daud yang minim pengalaman dan para pemain mereka belum banyak diperhitungkan. Memperhatikan ranking dunia para pemain Aljazair tak satu pun yang berada di lingkaran 50 besar dunia.
Secara keseluruhan, kekuatan di antara kedua tim sangat tidak berimbang. Selain kualitas individu, sebagai sebuah tim, Aljazair hanya mengandalkan empat pemain. Sementara itu, Indonesia membawa 12 pemain terbaik.
Tak heran, Indonesia bisa memetik kemenangan di semua nomor. Walau tidak menurunkan komposisi terbaik, para pemain Indonesia bisa menang straight set dalam tempo tak sampai 30 menit.
Aljazair yang mengandalkan Mohamed Abderrahime Belarbi, Adel Hamek, Koceila Mammeri, dan Youcef Sabri Medel di lima nomor pertandingan, nyaris tak berkutik.
Jonatan Christie mengambil peran yang sebelumnya di Piala Sudirman 2021 dimainkan Anthony Ginting. Jojo yang kini berada di ranking tujuh dunia bisa dengan mudah mengatasi perlawanan Youcef Sabri Medel. Kemenangan atas lawannya berperingkat 184 dunia terjadi dalam dua gim dengan skor 21-8 21-8 dalam kurun waktu 23 menit.
Jojo dan Youcef sebenarnya sudah pernah bertemu. Namun, pertemuan pertama terjadi saat mereka masih bermain di level junior. Saat itu, mereka bersua di Kejuaraan Dunia 2014 yang berakhir dengan kemenangan Jojo 21-11 dan 21-8.