Piala Sudirman 2021 ditutup dengan pertarungan antara dua tim unggulan teratas. Sebelum menjadi sejarah, Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Minggu (3/10/2021) menjadi panggung pertunjukan kedigdayaan China atas Jepang.
Negeri Tirai Bambu menang 3-1. Kemenangan ini sekaligus menegaskan dominasi mereka atas Jepang. Sebelum ini, kedua negara dua kali beradu di partai pamungkas. Keduanya digelar di China, masing-masing di Dongguan pada 2015 dan di Nanning dua tahun lalu. Jepang selalu gagal revans.Â
Selain itu, China pun menunjukkan diri sebagai raksasa yang nyaris tak tertandingi di turnamen beregu campuran. Dari 17 edisi penyelenggaraan, China merengkuh 12 gelar dari 14 kali secara beruntun menginjak partai final.
Jepang yang memburu gelar pertama tak bisa berbuat banyak menghadapi China yang tidak tampil dengan kekuatan terbaik. Tunggal putra nomor satu China, Chen Long, berikut ganda putra berperingkat empat dunia, Li Jun Hui/Liu Yu Chen, serta Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, penguasa tangga ganda campuran dunia.
Sebagai gantinya, China mengandalkan pemain muda, berikut bongkar pasang pemain. Hasilnya, mereka bisa kembali membawa pulang trofi dengan puncak berhiaskan miniatur Candi Borobudur itu.
Momota tak berkutik
Kemenangan China disumbangkan oleh sektor ganda putra, tunggal putri, dan ganda putri. Sementara itu, Jepang sempat membuat skor sama kuat setelah merebut kemenangan di nomor tunggal putri di partai kedua.
Di partai pertama, He Ji Ting/Zhou Hao Dong berhasil memenangi pertarungan rubber game atas Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. He dan Zhou merupakan pasangan hasil bongkar pasang untuk menambal absennya "twin tower" Li Junhui/Liu Yuchen.
Walau demikian, pasangan dadakan itu bisa mengatasi lawan yang berperingkat 16 dunia dengan skor akhir 21-17, 14-21, dan 21-16 dalam waktu lebih dari satu jam.