Anton Kaisti/Jenny Nystrom (ganda campuran), Kalle Koljonen (tunggal putra), Nella Nyqvist (tunggal putri), Anton Kaisti/Jesper Paul (ganda putra), dan Mathilda Lindholm/Jenny Nystrom bukanlah lawan sepadan. Kekalahan dua gim langsung terjadi di semua nomor.
Meski begitu, pertandingan ini menjadi kesempatan bagi para pemain tuan rumah untuk mendapat pelajaran dari para pemain China. Seperti diakui Jenny Nystrom, "Mereka sangat bagus sehingga tidak mungkin melakukan apa pun ketika kami berada di level kami."
Pemain ganda campuran nomor satu Finlandia mengaku sudah berjuang maksimal. Hasilnya, memang terlihat perbedaan level permainan yang sangat signifikan.
Kata Jenny, kembali melansir situs resmi BWF, "Sangat menyenangkan untuk menunjukkan ini adalah bulu tangkis yang sebenarnya, ini adalah level di dunia. Meskipun kami telah menjadi yang terbaik. (pasangan ganda campuran) di Finlandia, pertandingan ini menunjukkan level kami di dunia."
Seperti Finlandia di hadapan China, begitu juga nasib Tahiti yang menyerah tanpa ampun di tangan Taiwan. Tanpa diperkuat Tai Tzu Ying, tunggal putri nomor satu dunia dan juara ganda putra Olimpiade Tokyo, Lee Yang/Wang Chi-lin, bukan hambatan bagi salah satu wakil Asia Timur itu.
Taiwan yang dimotori Lee Jhe-Huei/Hsu Ya Ching (ganda campuran), Chi Yu Jen (tunggal putra), Yu Chien Hui (tunggal putri), Lu Ching Yao/Yang Po Han (ganda putra), dan Hsu Ya Ching/Hu Ling Fang (ganda putri) menang mudah atas negara di Samudra Pasifik.
Tahiti yang mendapat kesempatan kedua tampil di turnamen beregu campuran setelah sebelumnya di Gold Coast, Australia, 2017 silam, mengandalkan mayoritas pemain muda. Salah satunya adalah Elias Maublanc.
Namun, tunggal putra berusia 14 tahun itu kalah telak dari Chi Yu Jen, 21-5 dan 21-3. Skor-skor jomplang baik langit dan bumi pun mewarnai nomor-nomor lain.
Thailand Bungkam India