Walau demikian, Tahiti tidak akan membiarkan diri diperlakukan sebagai underdog. Mereka pasti akan berjuang dengan sekuat-kuatnya dan sehormat-hormatnya, walau tak bisa menutupi rasa gentar dan canggung di pentas sebesar itu. Sambil dengan itu, menimba pelajaran dari pertandingan menghadapi para jagoan.
"Kami tahu kami akan menghadapi beberapa yang terbaik di dunia sehingga kami tidak memiliki harapan yang tidak realistis. Kami berharap para pemain mendapatkan banyak pengalaman yang akan memotivasi mereka untuk acara mendatang," ungkap pelatih Tahiti Lo Cucuel.
Ya, berbicara tentang Elias dan Tahiti di Piala Sudirman kali ini adalah tentang kesempatan. Tidak semua pemain muda, apalagi berusia 14 tahun bisa mendapat kans bermain di panggung sebesar Piala Sudirman 2021. Elias mendapat pengalaman berharga yang tidak didapat para pemain muda seusia dia baik dari Indonesia maupun dari negara-negara "raksasa" badminton lainnya.
Selamat berjuang Elias! Semangat Tahiti!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H