Rekrutan anyar lainnya, Georginio Wijnaldum dimainkan sejak awal bersama Leandro Paredes dan Ander Herrera untuk mengawal sektor tengah. Bintang baru, Lionel Messi tak ragu menempati salah satu pos di lini serang bersama dua bintang yang sudah lebih dulu eksis, Kylian Mbappe dan Neymar Junior.
Sayangnya, tim bertabur bintang itu hanya mampu mencetak satu gol. Itu pun bukan datang dari trio MNM, baptisan singkatan dari media Prancis untuk Messi-Neymar-Mbappe, yang digadang-gadang sebagai koalisi mahadahsyat. Melainkan dari Ander Herrera.
Gol di menit ke-15 bukan membuka jalan bagi lahirnya gol-gol berikutnya. Tuan rumah justru mampu menyamakan kedudukan tak lama berselang, tepatnya di menit ke-27, melalui Vanaken. Skor imbang pun terkunci.
Hanya membawa pulang satu angka dari markas klub Belgia, PSG pun diliputi banyak keraguan. Tanda tanya menyeruak saat tim kaya raya itu harus berduel dengan klub kaya raya lainnya yang mampu berpesta enam gol di laga pertama, Manchester City.
Grealish unjuk gigi
Jack Grealish adalah salah satu pemain yang kepindahannya belum lama ini ke Man City mendapat banyak sorotan. Salah satunya soal mahar yang harus ditebus City, 100 juta poundsterling atau setara Rp 2 triliun untuk menggaetnya dari Aston Villa.
Apakah nominal fantastis itu sepadan dengan kualitas sang pemain? Apakah pemain 26 tahun itu bisa memberikan kepada City sesuai harapan?
Sempat meragukan di awal, namun Grealish perlahan tetapi pasti mulai unjuk gigi. Satu assist dan satu gol dalam debutnya bersama City di pentas Liga Champions mengirim secercah harapan.
Grealish tidak hanya menyanjung Kevin De Bruyne dari luar. Tetapi ia bisa berpadu dengan pemain berpengalaman asal Belgia itu. Ia melihat dari dekat bahkan langsung merasakan bahwa sanjungannya pada kemampuan De Bruyne bukan basa basi belaka. Umpan-umpan mendatar dan melengkung yang ciamik dan akurat khas De Bruyne begitu memanjakan rekannya di kotak penalti.