Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Flandy Limpele Diganjar Bonus dari Malaysia, Ternyata Tak Sebesar Ginting dan Hendri Saputra

14 September 2021   20:20 Diperbarui: 15 September 2021   15:53 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi satu dari dua penyumbang medali bagi kontingen Malaysia di Olimpiade Tokyo 2020. Pasangan ganda putra cabang olahraga badminton itu berhasil meraih medali perunggu usai menyingkirkan sejumlah unggulan.

Satu medali perak dan satu medali perunggu, itulah yang dibawa pulang Negeri Jiran dari Tokyo. Malaysia menempati posisi ke-74 di klasemen akhir perolehan medali, berada di belakang Thailand (urutan ke-59 dengan satu emas dan satu perunggu) dan Indonesia (urutan ke-55 dengan satu emas, satu perak, dan 3 perunggu).

Sementara itu, Filipina menjadi negara Asia Tenggara dengan perolehan medali terbaik. Filipina berhasil mendulang satu emas, dua perak, dan satu perunggu. Negara yang dijuluku "Lumbung Padi ASEAN" itu menempati posisi ke-50.

Bonus 

Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) memberikan apresiasi kepada Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk hasil yang mereka torehkan di Tokyo. Pasangan ini mendapat RM 120.000 atau sekitar Rp413,6 juta.

Melansir thestar.com.my, BAM menganggarkan total RP 400.000 untuk para peraih medali baik di Olimpiade maupun Paralimpiade Tokyo. Penyerahan hadiah dilakukan pada Kamis, (9/9/2021) di Bukit Kiara. Hadiah diberikan langsung oleh Presiden BAM, Tan Sri Mohamad Norza Zakaria.

Tidak hanya itu, Aaron/Soh juga mendapat tambahan uang dari sponsor mereka, 100 plus, senilai RM60.000 atau ekuivalen dengan Rp206,8 juta. Dengan demikian, pasangan nomor delapan BWF, membawa pulang bonus lebih dari setengah miliar rupiah.

BAM tidak hanya memberi apresiasi kepada pemain. Flandy Limpele mendapat RM30.000 (Rp103,4 juta) atas kontribusinya mengantar pasangan ganda putra terbaik Malaysia hingga mencapai podium ketiga di Tokyo.

Presiden BAM menyerahkan bonus kepada Aaron/Soh: badmintonplanet.com
Presiden BAM menyerahkan bonus kepada Aaron/Soh: badmintonplanet.com

Flandy tetap patut disebut di balik pencapaian Aaron/Soh. Walau belum lama menangani tim ganda putra Malaysia, ia mampu memberikan andil untuk menyemangati, mengarahkan, memotivasi, sekaligus menjadi tempat Aaron/Soh meminta masukan.

Sebelum itu, Aaron Chia secara khusus mendapat bonus dari pemerintah negara bagian Melaka. Aaron, 24 tahun, merupakan kelahiran Batu Berendam, bagian dari negara bagian berjuluk Melaka Bandaraya Bersejarah itu.

Melansir dari The Star, Aaron Chia diguyur RM 50 ribu atau setara dengan Rp170 juta, serta tambahan bonus 3 ribu RM (Rp10 juta).

Pihak Melaka, seperti dikatakan Datuk Mohd Rafiq Naizamohideen selaku Ketua Komite Pengembangan dan Olahraga Pemuda, merasa perlu memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi para atlet dari wilayah yang pernah menjadi ibu kota Kesultanan Malaka sekaligus pusat peradaban Melayu pada abad ke-15 dan 16.

Nominal bonus yang diterima jagoan Malaysia itu masih kalah banyak yang diterima Anthony Ginting dari pemerintah Indonesia. Untuk sekeping medali perunggu, Ginting diganjar bonus Rp 1,5 miliar.

Selain dari pemerintah pusat, Ginting juga ketiban apresiasi dari berbagai pihak dalam berbagai bentuk. Mulai dari pemerintah Jawa Barat yang memberinya Rp 500 juta, pengusaha Gilang Widya Pramana sebesar Rp 100 juta, hingga rumah, apartemen dan aneka produk investasi lainnya.

Sementara itu, pelatih tunggal putra PBSI, Hendri Saputra mendapat bonus Rp600 juta. Ditambah sejumlah bonus lainnya.

Kubur Mimpi Indonesia

Medali perunggu Aaron Chia/Soh Wooi Yik itu sungguh berarti. Kemenangan yang ditorehkan pada Sabtu, 31 Juli 2021 itu memberi Malaysia medali pertama setelah sepekan Olimpiade berjalan.

Di sisi lain, medali tersebut menjadi salah satu pencapaian terbaik pasangan muda Malaysia. Apalagi mereka meraih medali perunggu usai melewati sejumlah rintangan berat.

Beberapa dari antaranya adalah dua pasangan unggulan dari Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Minions dan Daddies masing-masing menempati unggulan pertama dan kedua.

Aaron/Soh yang belum pernah menang dalam tujuh pertemuan berhasil membuat kejutan di babak perempat final. Keduanya menang dua gim langsung, 21-14 dan 21-17.

Tidak hanya Minions. Aaron/Soh kembali menguburkan harapan lainnya dari Indonesia, Daddies dalam perebutan medali perunggu.

Kemenangan di laga penghabisan itu pun penuh kejutan. Setelah memulangkan pasangan nomor satu dunia, Aaron/Soh mencatatkan kemenangan penting di laga penentuan atas Daddies. Aaron/Soh menang rubber set, 17-21, 21-17 dan 21-14.

Sebelum itu, Aaron/Soh sempat menderita kekalahan di laga kedua fase Grup D beberapa waktu sebelumnya. Kekalahan 16-21 dan 19-21 akhirnya mereka balas di momen yang tepat untuk meraih medali perunggu.

Kemenangan ini sekaligus menebus kegagalan mereka ke final. Langkah mereka dihadang "Menara Kembar" China, Li Jun Hui/Liu Yu Chen usai bertarung dua gim, 22-24 dan 13-21.

Tatap Piala Sudirman dan Piala Thomas dan Uber

Aaron/Soh masih memiliki tanggung jawab besar yang harus dipikul dalam waktu dekat. Dua turnamen beregu, masing-masing Piala Sudirman dan Piala Thomas dan Piala Uber 2020 akan digelar kurang dari dua bulan.

Piala Sudirman, turnamen beregu campuran kali ini akan berlangsung di Vantaa, Finlandia, 26 September-3 Oktober 2021. Piala Thomas akan digelar sepekan setelah itu di Aarhus, Denmark.

Malaysia akan bersaing dengan Jepang, Inggris, dan Mesir di Grup D Piala Sudirman. Jepang dan Inggris pula akan mereka hadapi di Piala Thomas, di samping Kanada.

Aaron/Soh akan menjadi salah satu tumpuan utama Malaysia yang seperti Indonesia sudah lama menantikan momen manis meraih juara. Keduanya akan diandalkan untuk memberikan poin. Tantangan berat akan datang dari Jepang dan Inggris. Tetapi Aaron/Soh boleh sedikit bernapas lega lantaran timnas Jepang tak akan diperkuat tiga pemain ganda putra berpengalaman, Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura, dan Keigo Sonoda. Endo yang berpasangan dengan Yuta Watanabe memutuskan gantung raket alias pensiun. Sementara Kamura/Sonoda memutuskan menjadi pemain independen.

Namun begitu, beban Aaron/Soh tetap tak ringan. Keduanya mafhum hal itu. Berbicara usai menerima bonus dari BAM, Soh mengatakan mereka tidak memiliki waktu istirahat dan persiapan yang panjang setelah bertarung di Olimpiade.

Setelah kembali dari Tokyo mereka harus menjalani karantina. Selanjutnya, hanya memiliki tiga minggu efektif untuk berlatih, selanjutnya dalam dua minggu akan berangkat ke Eropa.

Di sisi lain, "Sejak Goh V Shem/Tan Wee Kiong meninggalkan BAM dua tahun lalu, kami harus mengambil tanggung jawab untuk menjadi pasangan utama ganda putra untuk negara kami."

Sadar bahwa tanggung jawab kini ada di pundak mereka, keduanya yakin bisa segera mendapatkan kembali energi. Masa pemulihan fisik dan mental berjalan lebih cepat.

"Kami sudah siap 95 persen. Kami masih memiliki semangat juang dari Olimpiade Tokyo. Saya tidak berpikir akan menjadi masalah besar bagi kami untuk mengambil waktu sejenak untuk pemulihan."

Demikian Chia menukil badmintonplanet.com. Seperti Chia, Soh pun yakin medali perunggu dari Tokyo adalah bekal penting untuk menghadapi tantangan selanjutnya.

"Tentu akan ada tekanan, tetapi kami sudah mendapat banyak pengalaman dari partisipasi di berbagai turnamen besar. Fakta bahwa kami mampu meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo sangat memotivasi kami untuk menjadi lebih baik."

Setelah mengambil peran dari Goh/Tan, Chia/Soh pun akan memimpin pasangan muda Malaysia. Beruntung, Aaron memiliki pengalaman tampil di Piala Thomas sebelumnya pada 2018. Itulah debutnya di turnamen beregu prestisius.

Pengalaman itu lebih dari cukup memberinya kekuatan. Ia pun menularkan semangat itu kepada para junior.

"Kami sekarang akan mendukung yang lebih muda seperti yang kami bantu sebelumnya. Para pemain muda tidak perlu terlalu banyak berpikir atau khawatir, mereka hanya harus memberikan yang terbaik saat bermain," tegas Aaron Chia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun