Setelah kembali dari Tokyo mereka harus menjalani karantina. Selanjutnya, hanya memiliki tiga minggu efektif untuk berlatih, selanjutnya dalam dua minggu akan berangkat ke Eropa.
Di sisi lain, "Sejak Goh V Shem/Tan Wee Kiong meninggalkan BAM dua tahun lalu, kami harus mengambil tanggung jawab untuk menjadi pasangan utama ganda putra untuk negara kami."
Sadar bahwa tanggung jawab kini ada di pundak mereka, keduanya yakin bisa segera mendapatkan kembali energi. Masa pemulihan fisik dan mental berjalan lebih cepat.
"Kami sudah siap 95 persen. Kami masih memiliki semangat juang dari Olimpiade Tokyo. Saya tidak berpikir akan menjadi masalah besar bagi kami untuk mengambil waktu sejenak untuk pemulihan."
Demikian Chia menukil badmintonplanet.com. Seperti Chia, Soh pun yakin medali perunggu dari Tokyo adalah bekal penting untuk menghadapi tantangan selanjutnya.
"Tentu akan ada tekanan, tetapi kami sudah mendapat banyak pengalaman dari partisipasi di berbagai turnamen besar. Fakta bahwa kami mampu meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo sangat memotivasi kami untuk menjadi lebih baik."
Setelah mengambil peran dari Goh/Tan, Chia/Soh pun akan memimpin pasangan muda Malaysia. Beruntung, Aaron memiliki pengalaman tampil di Piala Thomas sebelumnya pada 2018. Itulah debutnya di turnamen beregu prestisius.
Pengalaman itu lebih dari cukup memberinya kekuatan. Ia pun menularkan semangat itu kepada para junior.
"Kami sekarang akan mendukung yang lebih muda seperti yang kami bantu sebelumnya. Para pemain muda tidak perlu terlalu banyak berpikir atau khawatir, mereka hanya harus memberikan yang terbaik saat bermain," tegas Aaron Chia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H