Juara bertahan pincang
China yang berstatus unggulan pertama sekaligus juara bertahan tak membawa kekuatan terbaik. Dalam daftar mereka, tidak ada nama Li Junhui/Liu Yuchen. Tidak hanya pasangan berjuluk “Twin Tower” yang meraih perak di Olimpiade Tokyo. Pemenang 11 kali juga tidak memasukan nama Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Seperti kita tahu, Zheng/Huang adalah penguasa ganda campuran saat ini. Bisa jadi kegagalan di Olaimpiade Tokyo memaksa mereka harus menahan diri, perlu mempersiapkan diri lebih baik sebelum berlaga di turnamen internasional.
Tidak hanya itu. China juga tidak diperkuat tunggal putra terbaik mereka, Chen Long. Mantan nomor satu dunia sekaligus peraih perak Olimpiade Tokyo menyerahkan tanggung jawabnya kepada Shi Yu Qi.
China akan bertumpu pada Chen Yu Fei dan He Bing Jiao di tunggal putri, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di ganda putri, serta Wang Li Yu/Huang Dong Ping di sektor ganda campuran. Bukan tidak mungkin sejumlah pasangan muda seperti Li Wen Mei/Zheng Yu (ganda putri), He Ji Ting/Tan Qiang dan Huang Kai Xiang (ganda putra) akan diberi peran.
Bisa jadi juga, dari antara nama-nama yang ada, China akan meracik pasangan dadakan. Sebagaimana yang ditunjukkan selama ini, Negeri Matahari Terbit itu bisa dengan mudah membongkar pasang pemainnya.
China tergabung di Grup A bersama tuan rumah Finlandia yang kembali berlaga di panggung Piala Sudirman setelah terakhir kali ambil bagian pada edisi pertama, 1989 lalu.
Finlandia yang menjadi pendatang baru jelas bukan tandingan China. Thailand dan India akan berjuang merontokkan dominasi China yang edisi ini terlihat sedikit pincang.
Taiwan tanpa juara Olimpiade