Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jalan Terjal di Awal Musim, Upaya Persipura Mencari Keseimbangan Baru Tanpa Boaz Solossa

11 September 2021   21:49 Diperbarui: 12 September 2021   09:35 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Hardianto, Harrison, dan Irsyad Maulana (ki-ka) merayakan gol ke gawang Persipura, Sabtu (28/8/2021) malam: Dokumentasi Persita via Kompas.com

Persipura Jayapura tengah menghadapi jalan terjal di awal musim Liga 1 2021/2022. Dua pekan berjalan, skuad Mutiara Hitam belum juga memetik poin. Dua kekalahan beruntun akhirnya mengirim mereka ke dasar klasemen.

Persita Tangerang memberi Persipura kekalahan di pekan pertama. Bertanding di Stadion Pakansari Bogor, Sabtu, (28/8/2021) lalu, Persipura menyerah 1-2.

Penalti Harrison Cardoso di menit ke-12 dan gol mudah Iryad Maulana di menit ke-22, hanya sempat dibalas Ramai Rumakiek di menit ke-17.

Persipura tak juga mampu lepas dari bayang-bayang kekalahan dari Pendekar Cisadane kala menghadapi Persela Lamongan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, lebih dari sepekan berselang.

Ramai Rumakiek mencetak gol ke gawang Persita di pekan pertama Liga 1 2021/2022: papua.tribunnews.com
Ramai Rumakiek mencetak gol ke gawang Persita di pekan pertama Liga 1 2021/2022: papua.tribunnews.com

Gol tunggal Ivan Carlos di menit ke-12 menjadi pembeda. Bermula dari serangan balik cepat, Akbar mengirim umpan lambung terukur menyasar Ivan di lini depan. Setelah melepaskan diri dari kawalan dua pemain Persipura, Ivan sukses mencatatkan namanya di papan skor.

Persipura sebenarnya berpeluang besar memetik poin andai saja keunggulan jumlah pemain bisa dimanfaatkan dengan baik. Upaya keras yang ditempuh Persipura tak juga membuahkan hasil.

Akbar yang sebelumnya menjadi pahlawan, kini berbalik menjadi pesakitan. Mengangkat kaki terlalu tinggi saat berduel dengan Irsan Lestaluhu berujung kartu kuning kedua.

Tanpa Akbar yang diusir wasit untuk meninggalkan pertandingan sejak menit ke-38 tak membuat gawang Persela kebobolan hingga wasit meniup peluit panjang.

Bila Persela berhasil bangkit setelah kekalahan di pekan pertama, tidak demikian Persipura. Dua pekan dengan dua kekalahan.

Mencari keseimbangan

Kita pun bertanya, apa sebab Persipura mengalami kekalahan beruntun? Apakah ada yang kurang dari skuad Jacksen F.Tiago saat ini?

Mari kita simak pernyataan pelatih berkebangsaan Brasil itu. Jackson menilai timnya sudah bermain sesuai rencana. Hal ini disampaikan usai timnya menghadapi Persela.

Di laga itu, Persipura mampu mengendalikan pertandingan dengan 68 persen penguasaan bola. Hal ini dipicu oleh keunggulan jumlah pemain sejak akhir babak pertama.

Berbagai peluang pun diperoleh. Hanya saja kesempatan demi kesempatan itu tak mampu dikonversi menjadi gol oleh para pemain Persipura.

Komunikasi antarlini tak berjalan optimal. Koordinasi, hingga kekompakan antarpemain belum terbentuk. Belum lagi fokus dan konsentrasi para pemain belum terjaga. Kebobolan di awal pertandingan adalah tanda jelas.

"Para pemain belum mampu fokus pada suatu pertandingan dari awal hingga akhir. Saya rasa itu adalah suatu hal yang perlu dibenahi, sehingga tidak ada momen seperti itu dalam pertandingan," evaluasi Jacksen seperti dilansir dari tribunnews.com.

Demikian hasil identifikasi Jacksen dari dua laga awal. Jacksen tentu tidak sedang membuat pembenaran. Bila kita perhatikan, skuad Perspura musim ini mengalami banyak perubahan. Komposisi tim mengalami perombakan.

Selain munculnya pemain baru, baik pemain asing, maupun pemain lokal, sejumlah pemain muda mulai mendapat kesempatan.

"Mungkin karena faktor skuad yang baru dan lebih banyak pemain muda dalam tim kami. Sehingga faktor konsentrasi masih belum mampu untuk membawa ke level yang lebih baik," ungkap Jacksen.

Ian Louis Kabes, Patrick Womsiwor, Daniel Huwae dan duo asing Takuya Matsunaga, Henrique Motta belum bisa berperan maksimal karena masalah cedera dan kebugaran.

Hal lain yang tak kalah penting adalah musim ini skuad Persipura tidak lagi diperkuat Boaz Solossa dan Yustinus Pae. Kedua pemain itu terpaksa dicoret dari tim jelang musim baru tersebab tindakan indisipliner.

Bochi, begitu Boaz biasa disapa, sudah menjadi bagian dari skuad itu nyaris dua dekade. Sepanjang itu Bochi adalah andalan dalam tim, baik sebagai pemimpin maupun dalam urusan mencetak gol. Ketajamannya sebagai penyerang lubang hingga kemampuannya bermain di berbagai posisi sudah terbukti.

Sementara itu, Yustinus Pae memiliki kemampuan yang baik, entah sebagai pemain depan, maupun sebagai wing back kanan yang belakangan sering ia perankan.

Boaz Salossa saat masih berseragam Persipura: KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Boaz Salossa saat masih berseragam Persipura: KOMPAS.com/SUCI RAHAYU

Optimis bangkit

Sebagai pelatih berpengalaman, Jacson yakin krisis di awal musim ini perlahan-lahan bisa mereka atasi. Seiring berjalannya waktu, skuadnya bisa mendapatkan performa terbaik.

Musim masih panjang. Masih banyak kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan kekuatan sebenarnya.

"Bagaimanapun juga dalam sebuah perjalanan itu ada dua pilihannya, perjalanan yang mulus atau perjalan penuh rintangan. Sementara ini kita berjalan di tengah rintangan tapi saya punya keyakinan tim ini, dengan beberapa pengalaman yang kita dapatkan kita akan menjadi tim yang lebih kuat," tegas Jackson.

Persipura memang harus mulai lembaran baru tanpa Bochi, yang selama 16 tahun diidentikan dengan klub kebanggaan masyarakat Papua itu. Kepergian pemain berusia 35 tahun ke Borneo FC adalah momentum bagi Persipura untuk lepas dari bayang-bayang sang legenda.

Persipura masih memiliki sejumlah pemain yang bisa diandalkan. Dua dari antaranya bisa disebut.

Pertama, Ramai Rumakiek. Usianya masih belia. Ia menjadi pemain termuda di skuad Persipura saat ini. Pemain berusia 19 tahun ini sudah mulai mencuri perhatian usai mencetak gol semata wayang bagi Persipura sepanjang dua laga pertama.

Hal ini menunjukkan pemain tersebut memiliki potensi untuk berkembang. Ia perlu memaksimalkan bakat mengolah bola dan kecepatannya, sambil menjaga fokus agar bola tak gampang lepas dari pengawasannya. Selain itu akurasi umpan masih perlu diasah.

Kedua, Ramai diharapkan semakin berpadu dengan Yevhen Bokhashvili. Keduanya sudah menunjukkan isyarat positif saat mencetak gol ke gawang Persita di pekan pertama.

Yevhen, striker anyar yang didatangkan di awal musim ini bisa memberikan harapan baru. Bersama Takuya Matsunaga dan Henrique Motta yang belum mendapatkan kebugaran, pemain depan asal Rumania itu bisa mengambil peran.

Bisa dimaklumi mantan ujung tombak PSS Sleman itu belum berpadu dengan para pemain lain. Ia masih terlihat asing di hadapan rekan-rekan setim. Belum banyak bola dipasok kepadanya.

Dengan postur tubuh yang tinggi, plus naluri gol yang bagus, ketajaman yang pernah dipertontonkan di musim 2019 dengan 16 gol, bisa terulang lagi, bahkan dengan jumlah gol yang lebih banyak.

Optimisme yang menyeruak dari sang pelatih, ditambah komposisi skuad saat ini, asa kebangkitan Persipura tak akan bertepuk sebelah tangan. Cepat atau lambat, Persipura yang semestinya akan kembali. Ian Louis Kabes akan membantu para pemain muda bangkit dari keterpurukan di dasar klasemen.

"Yang paling penting tim ini mempunyai sebuah prospek. Kami sedang membangun sebuah kekuatan baru. Bukan hal yang mudah, tapi anak-anak semua berani tampil mengeluarkan kemampuan terbaiknya."

Demikian keyakinan Jacksen Thiago. Bila kekalahan di dua laga awal ini adalah fakta statistik yang tak terbantahkan, Jackson justru melihat di balik kekalahan itu tersimpan fajar harapan.

Persipura yang sedang mencari keseimbangan baru sudah mulai bergerak ke arah yang tepat. Pada waktunya Persipura akan berada di titik keseimbangan. Saat itu Persipura akan menjadi Persipura yang semestinya.

 Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun