Kiprah para atlet Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 belum juga berhenti. Dari 23 wakil Merah-Putih yang bertanding masih ada sejumlah wakil yang tetap bertahan.
Beberapa dari antaranya berpotensi mengikuti jejak Ni Nengah Widiasih yang meraih medali perak para Powerlifting, Saptoyoga Purnomo dan David Jacobs, masing-masing mendapatkan medali perunggu dari para atletik dan para tenis meja.
Bahkan, bukan tidak mungkin ada yang mampu memberikan Indonesia medali emas pertama. Sejak mulai berkiprah pada 24 Agustus lalu, hingga menjelang penutupan, Indonesia Raya memang belum juga berkumandang di Negeri Matahari Terbit. Sepertinya penantian panjang itu berpotensi terpenuhi pada Sabtu, 4 September 2021, hari ini.
Peluang itu terlihat dari sejumlah atlet di dua sektor yang akan bertanding di laga-laga penentuan. Dari cabang para badminton dan para atletik.
Sejarah para badminton
Indonesia meloloskan wakil di lima nomor berbeda para badminton. Ini menjadi sejarah baru bagi Indonesia sejak keikutsertaannya di pesta olahraga bagi kaum disabilitas itu.
Pertama, Suryo Nugroho dan Dheva Anrimusthi. Keduanya lolos ke semi final tunggal putra SU5.
Suryo lolos ke semi final dengan status runner-up Grup A berkat kemenangan dua set langsung atas Meril Loquette asal Prancsi di laga terakhir.
Hasil sempurna ditorehkan Dheva sepanjang babak penyisihan. Juga tergabung di Grup A, Dheva tanpa hambatan menghadapi lawan-lawannya. Kemenangan terakhir diraih atas Bartlomiej Mroz dari Polandia, 21-17, 21-7.
Kedua, pasangan ganda putri Leani Ratri-Khalimatus Sadiyah. Turun di nomor SL3-SU5, keduanya bisa mengalahkan wakil tuan rumah Norito Iko-Ayako Suzuki dengan skor 2-0. Kemenangan mudah 21-4, 21-8 menempatkan mereka sebagai pemuncak grup A. Keduanya mantap ke semi final.
Ketiga, Fredy Setiawan di nomor tunggal putra SL4. Di laga terakhir penyisihan grup Fredy Setiawan memetik kemenangan dua gim atas Tarun dari India, 21-14, 21-8. Tak terkalahkan dari tiga pertandingan, Fredy menyegel tiket semi final dengan status pemuncak Grup B.
Tiket semi final sebenarnya sudah diraih Fredy usai kemenangan di pertandingan kedua atas wakil Thailand, Siripong Teamarrom, kemarin pagi. Kemenangan 21-17, 21-11 itu kemudian disempurnakan di laga pamungkas pada sore harinya atas Tarun dari India.
Keempat, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah. Keduanya adalah pasangan ganda putri di kategori SL3-SU5.
Kelima, Ratri Oktila yang akan bermain di tiga nomor berbeda, termasuk di kategori tunggal putri SL3-SU5. Kemenangan atas Faustine Noel dari Prancis dalam dua set langsung, 21-12 dan 21-6 mengantarnya ke empat besar.
Potensi panen medali Para Badminton
Dari lima sektor berbeda yang diikuti para atlet para badminton Indonesia, peluang untuk meraih medali, bahkan medali emas terbuka lebar. Selain hasil sempurna yang sudah ditorehkan sepanjang babak grup, semangat dan tekad mereka yang kuat menjadi modal penting.
Dari hasil undian, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah akan menghadapi Lenag Morin/Noel Faustine dari Prancis di ganda putri SL3-SU5.
Tak berselang lama setelah lag aini, Ratri akan tampil di tunggal putri SL3-SU5 menghadapi Ma Huihui dari China. Setelah itu bersama Hary Susanti di ganda campuran, menghadapi Pramod Bhagat/Palak Kholi dari India.
Sementara itu Fredy Setiawan akan berjuang melewati hadangan Suhas Yathiraj dari India untuk meraih tiket final tunggal putra SL4.
Satu tiket final sudah diraih tim Indonesia dari nomor tunggal putra Su5. "Perang saudara" antara Dheva Anrimusthi dan Suryo Nugroho memastikan satu medali menjadi milik tim Indonesia. Bukan tidak mungkin salah satu dari keduanya berpeluang meraih medali emas.
Pemenang antara Dheva versus Suryo akan menghadapi Fang Jen Yu atau Cheah Like Hou. Wakil dari Taiwan dan Malaysia itu akan bertarung demi satu tiket final lainnya.Â
Apakah Yoyogi National Stadium akan menjadi panggung Indonesia memanen medali?
Medali kedua Saptoyogo
Dari cabang para atletik, Indonesia juga berpeluang menambah medali. Datang dari Saptoyogo Purnomo pula.
Saptoyogo yang sudah menyumbang satu medali perunggu akan kembali bertanding memperebutkan medali para atletik di nomor Men's 200 m T37.
Sebelumnya, tampil di Heat 2, Saptoyogo berhasil finis di urutan ketiga dengan catatan waktu, 23.41 detik. Saptoyogo berada di belakang Nick Mayhugh asal Amerika Serikat dengan catatan waktu 22.26 detik, dan Chermen Kobesov dari Rusia dengan catatan waktu 23.19 detik.
Medali perunggu yang diraih di nomor 100 meter T37 putra beberapa waktu lalu tentu memotivasinya untuk menjadi lebih baik. Apakah akan berbuah medali emas di tempat yang sama, Olympic Stadium, Saptoyogo?
Kans Evi Tiarani
Satu lagi atlet paralimpiade Indonesia yang akan bertarung hari ini. Dia adalah Karisma Evi Tiarani. Turun di nomor Women's 100m T63 heat 2, Evi akan bertarung sejak pagi untuk meraih tiket final pada sore hari nanti.
Di babak pertama, Evi memiliki personal best terbaik kedua dengan 14,72 detik. Catatan waktu itu hanya terpaut dari wakil Italia Caironi Martina dengan 14,61 detik.
Sementara itu para pesaing lainnya memiliki catatan waktu terbaik di belakang Evi. Mereka adalah Sofia Gonzales (Swiss/16,37 detik), Ana Claudia Maria da Silva (Brazil/15,64 detik), Gitte Haenen (Belgia/15,58 detik), dan Kaede Maegawa (Jepang/16,18 detik.
Peluang Evi lolos ke final tentu terbuka lebar. Evi merupakan pemegang rekor dunia untuk kelas T42 dengan catatan waktu 14,72. Pencapaian itu terjadi di Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Hanya saja kali ini Evi turun di kelas T63. Selain nama-nama di atas, ada dua atlet dari kelas T42 yang turun di kelas T63. Salah satunya Ana Claudia Maria da Silva dari Brazil.
Kita tentu berharap Evi bisa menyegel minimal di lingkaran tiga teratas pagi ini. Dengan demikian, kita akan melihatnya bertarung di babak final yang dijadwalkan pada sore hari nanti.
Mengacu pada "entry time" yang berada di tiga besar, kans meraih medali terbuka lebar. Selanjutnya, kita berdoa agar Evi bisa mengeluarkan segenap kemampuan terbaik untuk meraih medali emas.
Indonesia bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H