Pernyataan di atas tentu menjadi sebuah kabar gembira bagi Fati. Pemain muda tetapi sudah mendapat keistimewaan mengenakan nomor punggung yang selalu lekat dengan pemain-pemain bintang itu.
Seperti diungkapkan pihak klub, Fati memang menjadi salah satu pemain muda berbakat. Pemain yang lahir di Afrika Barat, Guinea-Bissau, lantas beralih menjadi warga negara Spanyol pada 2019, mampu mencuri perhatian sejak debut di tim utama.
Ia menjadi pemain termuda dalam sejarah Barca yang mencetak gol di LaLiga. Selanjutnya, ia mengemas 13 gol dan memberikan lima assist dalam 43 penampilan bersama klub Catalan itu.
Tidak sampai di situ. Fati pun menjadi pencetak gol termuda di Liga Champions. Itu terjadi saat Barca mengalahkan Inter Milan, 2-1. Saat itu ia berusia 17 tahun dan 40 hari.
Tanggung jawabÂ
Namun, bakat besar dan beberapa catatan impresif itu, akan tetap membayangi sepak terjang Fati selanjutnya. Setelah mewarisi nomor Messi, otomatis tanggung jawab besar pun dibebankan kepadanya. Di balik nomor ikonik itu, ada harapan dan ekspektasi. Apakah Fati bisa memikulnya?
Ada prasyarat bagi Fati agar bisa menjawab kepercayaan itu dengan penampilan di lapangan pertandingan. Saat ini pemain muda itu sedang memulihkan diri dari cedera lutut serius yang dialami saat menghadapi Real Betis pada November 2020.
Musim lalu ia sebenarnya tampil cukup baik. Ia mampu mencetak lima gol dalam 10 laga, sebelum petaka itu datang.
Sembilan bulan bergulat dengan rasa sakit dan absen dari latihan tentu mempengaruhi sang pemain. Untuk mendapatkan kembali performa terbaik ia harus kembali beradaptasi. Latihan intensif untuk mendapatkan kembali kekuatan fisik sebelum bertarung di lapangan.