Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Di Balik Rekor 111 Gol Ronaldo: Gagal Penalti, Luput dari Kartu Merah, dan Pesan Menyentuh

2 September 2021   13:47 Diperbarui: 2 September 2021   16:35 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo dalam pertandingan Portugal vs Irlandia pada partai Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Stadion Algarve, Kamis (2/9/2021) dini hari WIB.| Sumber: AFP/CARLOS COSTA via Kompas.com

Manusia rekor. Mungkin sebutan ini tidak tampak berlebihan bila disematkan pada Cristiano Ronaldo. Betapa tidak. Sepak terjang pesepak bola berusia 36 tahun itu seakan selalu diwarnai catatan impresif baik di level klub maupun tim nasional.

Satu rekor baru, baru saja dipecahkan pemain berjuluk CR7 itu. Itu terjadi saat memperkuat Portugal di pertandingan lanjutan Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa, menghadapi Republik Irlandia di Stadion Algarve, Kamis (2/9/2021) dini hari WIB.

Di pertandingan itu, eks pemain Juventus ini mencetak brace alias dua gol. Ia memborong semua gol Portugal untuk memberi kemenangan bagi timnya, 2-1.

Sumbangsih dua gol itu kemudian menempatkan namanya sebagai raja gol dunia. Dengan koleksi 111 gol saat ini, Ronaldo sukses melampaui torehan gol Ali Daei, legenda sepak bola Iran. Ronaldo kini mengemas dua gol lebih banyak dari yang dikumpulkan Ali Daei sepanjang 1993 hingga 2006.

Cristiano Ronaldo usai membobol gawang lawan: manchestereveningnews.co.uk
Cristiano Ronaldo usai membobol gawang lawan: manchestereveningnews.co.uk

Ronaldo menjadi pengoleksi gol internasional terbanyak dengan berjuang dalam 180 pertandingan. Artinya, Ronaldo selalu mencetak minimal satu gol di setiap pertandingan bersama negaranya.

Pencapaian ini mulai terlihat dalam satu tahun terakhir. Ia seperti berburu dengan waktu untuk mengejar rekor gol yang sudah bertahan sedemikian lama.

Ronaldo mampu menyamai jumlah gol Ali Daei saat mencetak sepasang gol ke gawang Prancis di pertandingan terakhir penyisihan Grup F Piala Eropa 2020, akhir Juni lalu. Ronaldo harus menunggu hingga setelah timnya ditaklukkan Belgia di babak 16 besar turnamen tersebut untuk menambah koleksi golnya.

Gagal penalti, nyaris kartu merah

Tidak mudah bagi pemain yang baru bergabung dengan Manchester United itu untuk mengukir sejarah di laga ini. Ia sempat mengalami sejumlah tekanan dan situasi yang kurang mengenakan. Ia pun harus berjuang hingga laga usai untuk memberi tiga poin bagi Portugal dan memastikan diri sebagai pemain tersubur sejagad.

Portugal lebih dulu tertinggal di menit ke-45 setelah John Egan berhasil menaklukkan Rui Patricio. Umpan sepak pojok dari Jamie McGrath bisa Egan sambut dengan tandukan mematikan.

Gol ini menjadi pukulan ketiga bagi Selecao das Quinas. Sebelumnya, peluang emas di menit kesembilan lepas dari genggaman. Pergerakan Bruno Fernandes di kotak terlarang memaksa Jeff Hendrick melakukan pelanggaran.

Wasit sempat meninjau Video Assistant Referee (VAR), sebelum memastikan keputusannya memberikan hadiah penalti kepada Portugal. Ronaldo tampil sebagai algojo. Sayangnya, sepakan Ronaldo bisa digagalkan kiper muda, Gavin Bazunu. Ini pukulan kedua.

Ronaldo melayangkan pukulan kepada pemain belakang Irlandia: manchestereveningnews.co.uk
Ronaldo melayangkan pukulan kepada pemain belakang Irlandia: manchestereveningnews.co.uk

Pukulan pertama terjadi persis sebelum eksekusi penalti. Saat wasit Matej Jug dikerubungi pemain Irlandia yang memintanya membatalkan keputusan itu, Ronaldo menaruh bola di titik putih. Namun, bek Irlandia, Dara O’Shea malah menendang bola tersebut.

Aksi tersebut sontak mengundang reaksi Ronaldo. Aksi tak terpuji dibalas dengan ayunan tangan ke wajah Dara O’Shea. Sebagai reaksi, Dara O’Shea menjatuhkan diri, seakan meminta wasit untuk mengganjari Ronaldo kartu, kartu merah tentunya. Namun, wasit bergeming.

Bisa jadi, perasaan Ronaldo yang masih termakan provokasi lawan, membuatnya tak bisa berkonsetrasi penuh mengambil penalti. Hasilnya, apa yang diharapkan Republik Irlandia terjadi. O’Shea tentu senang, walau Ronaldo gagal diberi kartu, gawang timnya tak jadi dibobol.

Sejumlah kejadian itu melengkapi cerita babak pertama yang memberi Portugal tekanan tambahan saat ke ruang ganti.

Seusai jeda, Ronaldo dan kawan-kawan dipaksa bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan. Ronaldo pun terpacu menebus kegagalannya di awal laga.

Ronaldo menunjukkan diri sebagai pemain yang matang dan tak kenal kata menyerah. Berbagai upaya yang dicoba untuk menggempur pertahanan Irlandia akhirnya berbuah manis jelang bubaran.

Ronaldo bersinar di penghujung laga. Mula-mula saat itu mencetak gol di menit ke-89, menyambut umpan Goncalo Guedes. Kedigayaan Gavin Bazunu, kiper 19 tahun, akhirnya runtuh melalui tandukan akurat.

Tak sampai di situ. Ronaldo membuat para pendukung tuan rumah bersorak enam menit setelah injury time berjalan. Umpan Joao Mario bisa ia selesaikan dengan baik.

Gol ini terjadi di momen yang tepat. Mendapuk Ronaldo sebagai pemain paling produktif di level internasional. Sebaliknya, melumpuhkan Irlandia Utara yang memburu kemenangan pertama dari tiga pertandingan di babak kualifikasi menuju Qatar tahun depan.

Ekpresi Ronaldo usai cetak gol ke gawang Republik Irlandia: Dailymail.co.uk
Ekpresi Ronaldo usai cetak gol ke gawang Republik Irlandia: Dailymail.co.uk

Pesan menyentuh

Pertandingan itu menarik perhatian, terutama bagi kubu Irlandia. Sejumlah netizen mereka melancarkan kritik atas aksi Ronaldo pada O’Shea. “Ronaldo seharusnya diusir dari lapangan sebelum itu.” Demikian komentar @MylesMcGarvey.

Selain itu, pelatih Republik Irlandia, Stephen Kenny, menyayangkan keputusan Matej Jug memberi tendangan bebas bagi Portugal yang disambut Ronaldo dengan sundulan ciamik nan mematikan.

Kenny sebenarnya berharap wasit asal Slovenia itu mengabaikan pelanggaran di sekitar kotak penalti mereka. Dengan demikian, tidak terjadi gol telat dan timnya mengunci kemenangan yang sudah lama dinanti.

''Saya tidak bisa melihat bagaimana mereka melewatkan peluang dan itu diberikan sebagai tendangan bebas tepat di akhir sebelum gol,'' ungkap Kenny, melansir BBC, Kamis (2/9).

Terlepas dari berbagai kontroversi yang terjadi, Portugal sudah mengamankan tiga poin. Portugal kini mantap di puncak klasemen Grup A dengan 10 poin dari empat pertandingan. Portugal unggul tiga angka dari Serbia yang baru memainkan tiga laga.

Sementara itu, peluang Irlandia untuk berlaga di Piala Dunia semakin tipis. Tim itu belum juga mengemas poin dari tiga pertandingan. Nasib mereka serupa Azerbaijan yang menemani Irlandia di posisi dua terbawah.

Nama Ronaldo kini sudah tercatat di buku rekor dunia. Untuk torehan baru ini, Ronaldo tak lupa mengirimkan pesan. Melalui akun Instagram @cristiano, Ia curhat. Menurut saya, ada beberapa poin menyentuh dari unggahan Ronaldo itu.

Ronaldo gagal mengeksekusi penalti ke gawang Republik Irlandia: Dailymail.co.uk
Ronaldo gagal mengeksekusi penalti ke gawang Republik Irlandia: Dailymail.co.uk

Pertama, kebanggaan berseragam tim nasional. “Dari semua rekor yang telah saya pecahkan selama karier saya – dan untungnya ada beberapa – yang satu ini sangat istimewa bagi saya dan tentu saja di rak pencapaian yang membuat saya benar-benar bangga.”

Seperti para pemain lainnya, menjadi bagian dari tim nasional adalah kesempatan istimewa. Ronaldo bermain untuk memperjuangkan kemenangan dan mendapat kehormatan bagi negara dan rakyat Portugal.

Kedua, perwujudan mimpi. Impiannya berseragam timnas sudah ia peram sejak kecil. Mulai dari menyaksikan para idolanya bertarung, hingga akhirnya ia bisa ambil bagian.

“Kedua, karena kompetisi Tim Nasional selalu memiliki dampak yang sangat kuat dalam diri saya saat saya tumbuh dewasa, menyaksikan idola saya bermain untuk bendera mereka setiap musim panas di Euro dan di Piala Dunia.”

Ketiga, kemenangan dan rekor yang ia ciptakan menjadi semakin istimewa karena diukir di hadapan rakyat Portugal. Algarve adalah panggung kebahagiaan tidak hanya bagi Ronaldo dan pemain Portugal, tetapi juga untuk jutaan warga Portugal baik yang ada di negara asalnya, maupun yang tersebar di seantero dunia.

Betapa sepak bola bisa mempersatukan, mengikat tali nasionalisme, dan mendatangkan kebahagiaan di tengah situasi dunia yang sedang tak kondusif.

Keempat, hal penting yang ditunjukkan Ronaldo adalah di balik kebesaran namanya dan berderet prestasinya, ia tetaplah sosok yang rendah hati.

Tidak hanya ditunjukkan dalam sambutan hangat kepada para fans, hingga donasi untuk berbagai kegiatan amal, tetapi juga bagi siapa saja yang dianggap berjasa baginya.

Dalam hal ini, Ronaldo secara khusus menyebut nama Ali Daei. Mengapa? Mengutip Ronaldo, “Alasan lain bagi saya untuk menghargai pencapaian ini seperti yang saya lakukan sekarang, adalah karena Ali Daei telah menetapkan standar sedemikian tinggi, sehingga pada titik tertentu bahkan saya mulai berpikir bahwa saya mungkin tidak akan pernah bisa menangkapnya.”

Sumber: https://www.instagram.com/cristiano/
Sumber: https://www.instagram.com/cristiano/

Teladan sportivitas seorang Ronaldo. Balasan sepadan atas dukungan Ali pada setiap gol yang Ronaldo ciptakan. Bisa dibayangkan, Ali Daea pasti tersenyum senang dan mengirimi Ronaldo ucapan selamat untuk kesekian kalinya.

Kelima, belum berkata cukup. Ronaldo tidak hanya mengucapkan terima kasih kepada Ali, Portugal baik para pemain maupun warganya, ia juga memberikan apresiasi kepada setiap lawan yang dianggap ikut andil dalam perjalanan yang tak terlupakan.

Setelah menjadi pesepak bola tersubur, apakah Ronaldo akan berhenti mencetak gol? Tentu tidak. Pada bagian akhir tulisannya, Ronaldo mengisyaratkan bahwa ia masih akan terus merumput, mencetak gol, dan mengguratkan rekor demi rekor. 

Perjuangannya di lapangan hijau belum juga berakhir. Kegagalan dan tindakan yang menuai kontroversi yang ia tunjukkan hari ini adalah bagian tak terpisahkan di balik pesona Ronaldo, si manusia rekor itu. 

Walau namanya sudah sedemikian melambung, ia tetaplah makhluk yang harus membumi dengan segala keterbatasan manusiawi yang terus membayang.

“Mari terus bertemu di dalam lapangan di tahun-tahun mendatang! Saya belum menutup hitungan…”

Selamat Ronaldo!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun