Heru Nerly
Berbicara tentang talenta sepak bola NTT, kita tak bisa lepas dari nama Heru Nerly. Pria kelahiran 24 September 1980 ini pernah melanglang buana di sejumlah klub top Indonesia. Sebut saja, Persisam Putra Samarinda, Gresik United, hingga Persipura Jayapura. Â
Bersama klub yang disebutkan terakhir itu, Heru merasakan manisnya gelar Liga Super Indonesia pada 2008/2009.
Tidak sampai di situ. Ia juga tercatat pernah menjadi bagian dari Persija Jakarta, PSM Makassar, Semen Padang, hingga pensiun di Mitra Kukar pada 2014 lalu.
Selain bermain di sejumlah klub elite, ia juga pernah mendapat kesempatan mengenakan seragam tim nasional. Ia tiga kali memperkuat timnas pada era pelatih Benny Dollo, sekitar tahun 2008.
"Saya kaget dan bangga ngeri (baca: sangat). Hampir tidak percaya. Ini impian semua pemain profesional di Indonesia. Ini kesempatan baik bagi saya untuk membawa nama Ngada-Flores dan NTT ke kancah sepak bola nasional. Semoga setelah saya yang lain menyusul." Demikian ungkapan Heru terkait perasaannya memperkuat tim nasional seperti dilansir floresku.com (1/9/2021).
Heru tampaknya tidak sekadar berharap kosong. Ia tahu tempat dari mana ia berasal memiliki potensi melahirkan para penerusnya. Yabes Roni misalnya adalah salah satu representasi paling mutakhir.
Sayangnya, Heru tak bisa melihat semakin banyak penerusnya lahir dan berprestasi. Sakit yang dideritanya membuat pengembaraan hidupnya di dunia fana ini berakhir. Ia baru saja meninggal di usia 40 tahun.
"Turut berduka cita atas kembalinya Heru Nerly ke pangkuan Bapa di surga. Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberikan kekuatan dan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan. Terima kasih atas dedikasimu. Selamat jalan Kakak. Istirahatlah dalam damai," ungkap Persipura di akun instagram resmi @persipurapapua1963, Selasa (31/8/2021) malam WIB.
Pada waktu yang sama, PSSI pun ikut menyampaikan belasungkwa di media sosial Instagram. "Turut berduka cita atas meninggalnya Heru Nerly, mantan pemain Timnas Indonesia yang pernah memperkuat pasukan penggawa Garuda pada tahun 2008 di bawah naungan pelatih Benny Dollo. Beristirahatlah dengan tenang. Semoga segala amal dan perbuatan baiknya diterima di sisi Tuhan YME."