Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Simalakama Barca di Balik Pemulangan Griezmann, Terkejut Saul ke Chelsea, dan Harapan Arsenal pada Takehiro Tomiyasu

1 September 2021   09:37 Diperbarui: 1 September 2021   10:53 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tomiyashu, bek internasional Jepang: bbc.com

Bursa transfer musim panas 2021 sudah berakhir. Tanggal 31 Agustus pukul 23:00 malam waktu Eropa. Tidak banyak kejutan yang terjadi di jendela transfer kali ini.

Setelah kepergian Lionel Messi ke Paris Saint-Germain (PSG), berikut Harry Kane tak ingin hijrah dari Tottenham Hotspur, dan Real Madrid tak sanggup penuhi keinginan PSG) untuk Kylian Mbappe, kepulangan Cristiano Ronaldo ke Manchester United sempat menarik perhatian.

Man City yang digadang-gadang berpeluang besar mendapatkan CR7 dari Juventus akhirnya harus gigit jari. Perubahan itu terjadi begitu cepat. Dalam hitungan jam.

Seakan membenarkan manuver itu, Man Untied memperlihatkan reaksi begitu bersahabat seperti menyambut seorang "anak hilang" sejak 12 tahun silam. Sementara Ronaldo memaknainya sebagai sebuah kepulangan ke rumah yang selalu ia rindukan, tempat yang telah membesarkannya selama enam musim.

Terlepas dari urusan Ronaldo dan kedua tim asal Manchester itu, jelang bursa transfer ditutup publik mengalami sedikit kejutan. Datangnya dari sejumlah klub untuk beberapa keputusan pembelian dan pelepasan pemain. Dari berbagai deal yang tercapai, beberapa nama berikut cukup mencuri perhatian.

Barcelona melepas Antoine Griezmann kembali ke Atletico Madrid. Pemain berusia 30 tahun ini sengaja dipinjam selama satu musim, plus opsi pembelian di angka 40 juta euro pada 2022 nanti.

Barca tentu dilematis soal Griezmann. Tak ubahnya memakan buah simalakama. Di satu sisi, mereka harus merelakan salah satu andalan itu pergi dari Camp Nou. Kepergian Griezmann akan menjadi sebuah kehilangan, setelah Lionel Messi lebih dulu mengambil langkah serupa menuju Paris Saint-Germain (PSG).

Pemain internasional Prancis itu kembali ke klub yang membuat namanya besar. Griezmann memiliki masa lalu yang indah bersama Los Rojiblancos. Di klub itu ia pernah mencetak 133 gol dalam 257 pertandingan. Setelah menorehkan sejarah indah di Wanda Metropolitano, Barca membuat kejutan dengan menebus klausul pelepasan senilai 107 juta poundsterling.

Di sisi lain, Barca tidak bisa mempertahankan para pemain yang membebani mereka secara finansial. Kondisi keuangan klub yang pelik, memaksa Barca harus melego sejumlah pemain agar neraca keuangannya kembali seimbang sehingga memenuhi strutruk upah yang diizinkan pihak LaLiga.

Kepergian Messi sebelumnya, lalu Griezmann kali ini adalah baik dalam rangka membangkitkan klub dari keterpurukan ekonomi.

Griezmann menjadi penjualan terakhir Barca di penghujung bursa tranfer. Sebelum itu Barca melepas bek kanan Emerson Royal ke Tottenham Hotspur untuk mendapatkan 25,8 juta poundsterling. Selanjutnya, gelandang muda Ilaix Moriba dibiarkan hengkang ke RB Leipzig dengan mendatangkan pemasukan 13,7 juta poundsterling.

Mereka berada dalam rombongan 11 pemain yang meninggalan Catalan untuk sebuah upaya penyelamatan. Mereka pergi agar klub bisa tetap eksis.

Griezmann kembali ke klub yang membesarkan namanya: Dailymail.co.uk
Griezmann kembali ke klub yang membesarkan namanya: Dailymail.co.uk

Pelajaran Suarez 

Terlepas dari kesulitan ekonomi yang memaksa Barca harus mengambil keputusan tertentu, kehilangan sejumlah pemain tertentu jelas sebuah kerugian.

Selain Messi, Griezmann yang akan kembali ke Atletico mendatangkan keraguan apakah Barca masih bisa tetap moncer tanpa kedua pemain itu.

Griezmann memang terlihat kurang greget bersama Messi. Ia hanya mampu mencetak 35 gol dalam 102 pertandingan. Keduanya sempat merasakan manisnya gelar Copa del Rey.

Selebihnya, Griezmann seakan dilekatkan dengan kutukan tak akan bisa bersinar selama ada Messi di sampinya. Kini ketika matahari itu pergi, Griezmann belum sempat unjuk gigi.

Kembalinya Griezmann ke Atletico mengingatkan kita pada Luis Suarez. Musim panas lalu, Suarez dijual ke tetangga itu. Hasilnya, Barca kemudian harus menepuk dada melihat bagaimana pemain yang mereka "buang" itu tetap bersinar dan berujung gelar juara LaLiga, trofi yang mereka incar namun tak kesampaian dalam dua musim terakhir.

Menarik mencermati komentar pakar sepak bola asal Prancis, Julien Laurens. Berbicara di BBC Radio 5 Live sebagaimana dilansir dari bbc.com, Ia mengatakan Barca melakukan sesuatu yang membingungkan.

Ia tak habis pikir klub besar itu bisa melakukan sesuatu yang hampir mirip dengan kasus Suarez semusim sebelumnya. Betapa tidak. Barca melepas Griezmann ke klub yang berpotensi besar mengembalikan pesonanya. Tempat yang pernah menorehkan kenangan indah bersama Griezmann. Klub yang membuat Griezmann menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.

Kembalinya Griezmann jelas membuat Atletico semakin kuat. Barca dianggap memberikan kekuatan kepada salah satu pesaing yang ingin mereka kalahkan di pentas domestik.

Griezmann memang tak nyaman berseragam Barca. Tetapi secara matematis dan taktis, membiarkannya pergi sama saja membuka peluang bagi sang rival untuk semakin digdaya.

Sementara itu Barca harus kehilangan amunisi penting itu. Memang, sebelumnya Barca sudah mendatangkan Memphis Depay. Pemain internasional Belanda itu terlihat nyaman dan bisa diandalkan. Namun, awal manis ini tak menjadi jaminan sepanjang perjalanan musim yang masih panjang dan penuh tekanan.

"Saya tidak tahu siapa yang membuat keputusan itu, tapi menurut saya itu keputusan gila," tandas Laurens.

Apakah kegilaan Barca itu terbukti? Kita lihat saja nanti. Yang pasti, dalam arah berbeda, Barca meminjam penyerang Sevilla asal Belanda, Luuk de Jong, hingga 2022.

Kehadiran Luuk tentu dalam rangka mengisi celah yang ditinggalkan Griezmann. Pemain berusia 31 tahun itu tak bisa dibilang menjadi pengganti sepadan untuk Griezmann. Ia tak selalu jadi pilihan utama. Statistik golnya pun tak terlalu mencolok: 10 gol dalam 69 penampilan bersama Sevilla, sejak diboyong dari PSV Eindhoven, 2019 silam.

Barca kini terlihat semakin Belanda! Apakah akan semakin membaik?

Saul Merapat ke Chelsea

Situasi berbeda terjadi pada Atletico. Kedatangan Griezmann jelas sebuah keuntungan. Karena itu kepergian Saul Niguez tak akan terlalu merisaukan.

Niguez pun merapat ke Chelsea. The Blues memenangi persaingan dengan sejumlah klub, salah satunya Manchester United, untuk mendapatkan pemain 26 tahun itu.

Si Biru mendapat Saul dengan status pinjaman. Untuk menggunakan jasa Saul semusim, mereka merogoh kocek 5 juta euro.

Tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu memiliki kesempatan untuk mempermanenkannya seharga 40 juta euro pada 2022 nanti.

Keputusan melepas Saul adalah yang terbaik. Pemain itu mulai tersisih dari pilihan utama Diego Simeone belakangan ini. Namun gelar LaLiga musim lalu tetap tak lepas dari kontribusinya yang tampil dalam 33 pertandingan.

Sementara itu bagi Chelsea, kedatangan Saul memberi mereka tambahan kekuatan di lini tengah. Pemain ini memiliki kecepatan, kreativitas, akurasi umpan, dan bisa berperan saat menyerang maupun bertahan.

"Penggemar Blues, saya adalah salah satu dari kalian sekarang dan saya tidak sabar untuk mengenakan seragam ini, mulai berlatih, dan sampai jumpa lagi. Sampai jumpa!" Ungkap Saul antusias.

Saul Niguez dipinjamkan Atletico ke Chelsea: Dailymail.co.uk
Saul Niguez dipinjamkan Atletico ke Chelsea: Dailymail.co.uk

Hanya saja, pemain yang mengukir caps 340 pertandingan dan mencetak 43 gol selama berseragam Atletico itu akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Selain harus beradaptasi di iklim sepak bola Inggris, ia juga harus meyakinkan Thomas Tuchel untuk memberinya kesempatan dan posisi yang tepat.

Pertanyaan ini mengemuka dari mantan pemain sayap Chelsea Pat Nevin saat berbicara kepada BBC Radio 5 Live. "Ini salah satu yang aneh karena Chelsea sarat dengan pemain di setiap posisi, namun Saul Niguez adalah pemain berkualitas - tetapi Anda hanya berpikir: 'Di mana?'

Pat Nevin melanjutkan, "Aku tidak mengerti. Aku cukup terkejut dengan yang itu."

Apakah Anda juga merasakan yang sama? Bisakah ia bersaing di lini tengah Chelsea yang kian sesak dengan Mateo Kovacic, Jorginho, N'Golo Kante, Mason Mount, Ruben Loftus-Cheek, dan Ross Barkley di sana?

Pengganti Mbappe

Real Madrid belum bisa mendatangkan Mbappe di bursa tranfer musim panas ini. Namun klub asal ibu kota Spanyol itu belum juga kehilangan kesempatan mendapatkannya. Mbappe berpotensi hijrah ke Spanyol tahun depan.

Sebagai gantinya, Madrid mendatangkan, Eduardo Camavinga. Gelandang asal Prancis ini diboyong dari Rennes. Madrid memberi pemain 18 tahun itu kontrak enam tahun.

Bagi klub Ligue 1, keputusan ini cukup menguntungkan. Pasalnya, pemain itu hanya memiliki satu tahun tersisa di kontraknya. Bila pemain itu bertahan dan tak diperpanjang kontraknya, maka tahun depan Camvinga bakal pergi dengan status bebas transfer.

Madrid pun beruntung mendatangkan Camavinga. Lantaran, pemain itu juga diburu PSG. Mendapat Camavinga, Madrid harus menggelontorkan 31 juta eurp atau sekitar Rp 542 miliar, plus sejumlah biaya tambahan.

Angka tersebut tampaknya akan dibayar lunas oleh penampilan sang pemain di lapangan hijau. Ia menjadi salah satu pemain muda yang bersinar.

Mulai menjalani debut bersama Rennes di usia 16 tahun pada April 2019, ia terus membuktikan kemampuannya sebagai pemain utama. Ia mendapat kesempatan bermain secara teratur. Dalam dua musim terakhir, ia tampil dalam 60 pertandingan di Ligue1.

Tidak hanya di levek klub. Camavinga sudah mendapat kesempatan berseragam Les Blues. Debutnya bersama timnas Prancis terjadi saat menghadapi Kroasia di Nations League, September 2020 lalu.

Sebulan kemudian, ia mencetak gol internasional pertama saat Prancis menggasak Ukraina, 7-1 di laga uji coba.

Camavinga memang tidak terlihat dalam skuad Ayam Jantan di Piala Eropa 2020. Sebagai gantinya, ia menjadi tumpuan Prancis di Euro U-21 pada musim panas ini.

Kedatangan Camavinga memberi Carlo Ancelotti tenaga baru. Sebelumnya, Los Merengues mendatangkan David Alaba dari Bayern Muenchen.

Dapat Takehiro Tomiyasu

Meminjamkan Hector Bellerin ke Real Betis, Arsenal mendatangkan Takehiro Tomiyasu. Bek Jepang itu sebelumnya berseragam Bologna.

Arsenal tentu memiliki alasan tersendiri mendatangkan Tomiyasu dengan mahar 16 juta poundsterling dan mengikatnya dengan kontrak empat tahun.

Salah satu yang bisa diduga adalah pemain 22 tahun itu bisa diplot di sejumlah posisi. Tomiyasu bisa berperan sebagai bek tengah atau bek kanan.

Tomiyashu, bek internasional Jepang: bbc.com
Tomiyashu, bek internasional Jepang: bbc.com

Hal ini senada dengan komentar Mikel Arteta tak lama setelah meresmikan pemain itu. "Dia adalah bek serba bisa dengan kualitas pertahanan yang hebat, kemampuan teknis yang tinggi, dan ketenangan saat menguasai bola. Dia akan menjadi anggota penting skuat kami." Demikian pelatih The Gunners, menukil bbc.com.

Musim lalu, Tomiyasi bermain dalam 31 pertandingan di pentas Serie A. Sepanjang musim baru ini ia baru tampil sekali.

Kehadirannya bisa menambal celah yang masih terlihat di lini pertahanan skuad Gudang Peluru. Tomiyasu bisa ikut menopang Calum Chambers dan Cedric Soares yang bermain sebagai bek kanan dalam tiga pertandingan liga klub London utara musim ini, yang semuanya berakhir dengan kekalahan.

Apakah kedatangan Tomiyasu membawa berkah dan menjadi harapan baru bagi Arsenal? Time will tell....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun