Kembali ke soal postingan di atas. Unggahan tersebut banjir komentar. Sebagian besar berisi dukungan. Salah satu respon berbunyi demikian. "Semoga dapat hasil terbaik ya bung diTokyo.Amin."
Ternyata dukungan dan doa-doa yang mengalir dari tanah air bisa memberikan semangat kepada David. Dengan segala daya dan upayanya, ia kemudian bisa memberi kita medali.
David berhasil menyumbang medali perunggu bagi tim Indonesia. Kabar gembira itu datang pada Sabtu, (28/8/2021) siang WIB. Tersiar tak lama setelah ia mengunci tiket semi final, lantas dipertegas setelah pertandingan menghadapi Mateo Boheas.
Di pertandingan itu, David harus mengakui keunggulan atlet asal Prancis itu. David menyerah setelah bertarung lima set dengan skor akhir 2-3. Kekalahan dengan skor lengkap 9-11, 8-11, 11-3, 11-5, dan 8-11 itu menghentikan langkahnya ke partai puncak.
Namun, hasil tersebut tetap patut disambut dengan sukacita. Pasalnya, David dipastikan mendapat medali perunggu.
David mendapat medali perunggu bersama Filip Radovic dari Montenegro. Filip Radovid harus menyerahkan tiket final kepada unggulan pertama asal Polandia, Patryk Chojnowski yang memenangi pertandingan dengan skor 1-3 (11-13, 11-9, 3-11, 9-11).
Dalam hal penentuan peraih medali perunggu, aturan Paralimpiade jelas berbeda dengan Olimpiade. Cabang tenis meja Paralimpiade tidak menerapkan sistem play-off untuk memperebutkan posisi ketiga. Dengan demikian, dua semifinalis sama-sama membawa pulang medali perunggu.
Selamat David!
Melampaui usia
Medali yang diraih David mengandung banyak makna. Di satu sisi, ini menjadi medali ketiga bagi kontingen Merah-Putih. Ia mengikuti jejak Ni Nengah Widiasih dan Saptoyogo Purnomo. Ni Nengah meraih medali perak dari cabang powerlifting 41 kg putri. Sementara Saptoyogo menempati posisi ketiga di final paraatletik nomor 100 m putra T37.
Di sisi lain, perjuangan David meraih medali tidaklah mudah. David yang berangkat ke Tokyo dengan status unggulan kedua, sejatinya tidak bisa melenggang hingga semi final dengan mudah. Ia harus mengatasi lawan-lawannya.