Kedua, tentu jumlah tersebut masih harus dibuktikan di arena paralimpiade. Suasana kualifikasi dan pertandingan yang pernah dijalani, tentu berbeda dibanding tampil di panggung paralimpiade. Ini memberi tekanan tersendiri bagi para atlet.
Sebelum mulai bertanding, Indonesia sudah mencapai target kelolosan atlet. Selain nyaris separuh lebih banyak dari yang diharapkan, Indonesia juga mengirim wakilnya di tujuh sektor, dari enam sektor yang diincar.
Selanjutnya mengejar target lainnya, mulai dari jumlah medali hingga posisi di klasemen akhir. Bila edisi sebelumnya Indonesia mengakhiri perjuangan di urutan ke-76, maka kali ini diharapkan bisa menembus peringkat 60 besar.
Peluang Evi Tiarani
Mengutip Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Andi Herman, Indonesia mematok target lima medali, masing-masing satu medali emas, satu perak, dan tiga medali perunggu.
Karisma Evi Tiarani menjadi salah satu harapan tim Indonesia untuk menggondol medali emas. Evi sempat membuat tim Indonesia deg-degan. Pasalnya, Evi, atlet paraatletik sempat dipindahkan ke kategori T44, dari T42.
Menukil Detik.com (23/8/2021), status atlet tunadaksa ini sempat ditinjau ualang lantas dipindahkan ke kategori T44 yang memiliki disabilitas kaki lebih ringan. Bila itu terjadi maka peluang Evi meraih medali semakin berat. Evi mengalami disabilitas karena kaki kirinya sedikit lebih pendek dari kaki kanan.
"Selama ini Evi selalu tampil di kategori T42. Kedatangan Evi ke Paralimpiade 2020 memang dengan status review disabilitas. Dalam klasifikasi tadi, Evi sempat mau dipindahkan ke kategori T44 yang tingkat disabilitasnya berbeda dengan Evi dan memiliki disabilitas lebih ringan,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal NPC (Komite Paralimpiade) Indonesia, Rima Ferdianto.
Dari hasil pemeriksaan detil, Evi akhirnya diputuskan berlomba di kategori T42. Artinya, Evi akan berlaga di kategori yang menjadi andalannya.
Evi merupakan peraih medali emas nomor 100 meter putri T42, T63 di Asian Para Games 2018. Di usia 18 tahun, Evi meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia di Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Saat itu Evi turun di nomor 100 meter putri kelas T36. Ia mencatatkan waktu 14,72 detik. Evi unggul atas Monica Graziana Contrafatto dari Italia, dan Gitte Haenen dari Belgia.