Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Budi Darma, Penulis "Olenka" dan "Orang-Orang Bloomington" Itu Telah Pergi

21 Agustus 2021   13:05 Diperbarui: 21 Agustus 2021   13:16 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang membuat kedua karya itu berkesan? Banyak. Saya mengangkat beberapa, lebih dan kurang mohon dimaklumi.

Pertama, "Olenka" merupakan novel pertama Budi Darma. Novel debut tetapi langsung mencuri perhatian dan apresiasi luas. Terbit pertama kali tahun 1983 kemudian meraih banyak penghargaan. Di antaranya juara satu Sayembara Mengarang Roman oleh Dewan Kesenian Jakarta tahun 1980, Sastra DKJ tahun 1983, dan "Olenka" membawa Budi meraih Hadiah Sastra ASEAN, SEA Write Award setahun berselang.

Novel ini berangkat dari ketidaksengajaan. Dipantik oleh pertemuan Budi dengan seorang wanita bersama tiga anak kecil di lift apartemen Tulip Tree, Bloomington. Pertemuan itu mengganggunya. Kemudian dengan tanpa banyak perencanaan ia mulai menggarak.

Wanita yang ia temui di musim yang dingin itu bernama Anka. Tentu bukan kebetulan bila kemudian muncul tokoh bernama Olenka.

Olenka: https://twitter.com/Puspitadesi
Olenka: https://twitter.com/Puspitadesi

Fanton Drummond sebagai jelmaan sang pengarang begitu terobsesi pada Olenka. Olenka digambarkan sebagai seniman perempuan misterius.

Banyak ulasan, baik kritik maupun sanjungan tentang novel ini. Pada bagian ini pun saya tidak akan menyinggung soal-soal intrinsik itu.

Membaca novel ini kita diajak berpetualang ke alam absurd yang sarat obsesi, tetapi tidak membuat kita kehilangan status sebagai makhluk yang sebenarnya penuh ketidakberdayaan.

Kita adalah makhluk yang kapan saja bisa digerogoti kesepian dan kebingungan. Pahit dan kecewa adalah makanan yang tak bisa kita tepis dari piring kehidupan. Di awal Fanton begitu terobsesi pada Olenka, namun pada bagian akhir, kita dikejutkan dengan kemuakan yang dirasakan.

Itulah sekilas pesan Olenka yang membuat karya ini senantiasa aktual. Walau ditulis jauh sebelum beberapa generasi hari ini ada, membaca Olenka kita kembali menemukan hakikat kita, di antaranya sebagai makhluk yang kapan saja bisa jatuh dan terpuruk.

Fisik kita boleh kuat, tetapi jiwa dan perasaan bisa mudah goyah. Kita boleh mengaku sebagai bagian dari generasi modern yang hidup di antara kegemilangan teknologi tetapi sebenarnya dalam situasi seperti itu kita bisa teralienasi. Soal-soal itu bisa terjadi tanpa rencana. Hidup selalu disarati ketidakpastian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun