Denmark tentu tidak ingin kehilangan kesempatan meraih gelar di kandang. Mereka pernah punya pengalaman manis menjadi juara Piala Thomas pada 2016. Dua tahun kemudian, langkah Denmark terhenti di semi final, dikalahkan Jepang yang kemudian menjadi runner-up di belakang Tiongkok.
Denmark yang menjadi satu-satunya pemenang Piala Thomas non-Asia akan bertarung dengan Korea Selatan, Prancis, dan Jerman di Grup B.Â
Berkekuatan peraih emas Olimpiade, Viktor Axelsen, plus Anders Antonsen, Denmark cukup berpotensi membuat kejutan. Hanya saja berat bagi tuan rumah untuk beradu dengan negara-negara Asia di sektor ganda.
Peluang juara?
Demikian menjadi pertanyaan terbesar saat ini. Bila mampu melewati hadangan di fase grup, apakah jalan tim Indonesia menuju tangga juara bakal lapang?
Tentu saja tidak. Untuk mendapat satu dari dua tiket ke babak perempat final pun harus berjuang keras.Â
Selanjutnya bertemu tim-tim kuat seperti Jepang (unggulan dua), China, Korea Selatan, dan tuan rumah Denmark untuk Tim Thomas, serta China, Thailand, Korea Selatan untuk Tim Uber.
Pada edisi sebelumnya, Tim Thomas Indonesia terhenti di semi final. Langkah skuad Garuda ke final dihentikan Tiongkok yang akhirnya keluar sebagai juara untuk meraih gelar mereka yang ke-10.
"Kans kami di Grup A Thomas Cup, peluangnya untuk menjadi juara grup itu ada. Hanya saja, tetap tidak boleh lengah, terutama saat berhadapan dengan tim Taiwan." Demikian Rionny Mainaky, Kabid Binpres BPSI melansir badmintonindonesia.org.
Dengan menjadi juara grup, Indonesia bisa terhindar bertemu lawan-lawan kuat di babak perempat final seperti Tiongkok, Jepang, dan tuan rumah Denmark.
Sementara itu tim uber Indonesia bermain cukup baik hingga mampu melewati fase grup. Sayangnya langkah Jorji dan kawan-kawan berakhir di tangan Thailand. Usai menyingkirkan Indonesia di delapan besar, Negeri Gajah Putih bisa melangkah jauh hingga final, sebelum ditaklukkan Jepang.