Robert Lewandowski salah satu pemain depan terbaik saat ini. Seakan tanpa henti membuktikan diri. Sumbangsih dua gol menjadi bukti sebagai senjata andalan di lini depan.
Musim lalu bintang Polandia itu mencetak 41 gol di Bundesliga. Dua gol ini menjadi isyarat positif baginya untuk kembali menambah pundi-pundi gol secara konsisten.
Terobosan sebelum turun minum menyambut umpan silang Serge Gnabry dengan sundulan keras. Kesigapan memanfaatkan kesalahan Manuel Akanji setelah ditekan Corentin Tolisso. Kecerdasan memberi umpan bagi gol Muller. Itu adalah sebagian dari potret Lewandowski bak belati yang belum kehilangan ketajaman.
Tidak sampai di situ. Lewandowski juga aktif membantu pertahanan. Ia tidak hanya mau dilayani. Tetapi juga ikut menolong. Tak heran bila sang pelatih memujinya.
"Hari ini, dia juga bekerja dan bertahan dengan sangat baik. Dua gol yang dia buat sangat kuat, tapi gol yang dia siapkan juga sangat pintar."
Tidak hanya Lewandowski. Muller juga patut mendapat kredit. Gol klasik khas Muller bisa menjadi isyarat bahwa gol-gol lainnya akan ia hasilkan.
Pembuktian Nagelsmann
Tidak banyak pelatih yang langsung menuai gelar begitu menangani suatu klub. Nagelsmaan adalah pengecualian. Kemenangan penting dalam laga akbar berbuah trofi pertama sebagai pelatih Muenchen.
Hasil ini dilewati melalui serangkaian refleksi yang menghasilkan pertimbangan-pertimbangan. Selain yang dibuktikan dengan baik oleh para pemain di atas, Nagelsmann juga membuat keputusan tepat di menit ke-73.
Ia menarik keluar Gnabry dan memasukan Tolisso. Pemain ini baru saja pulih dari Covid-19. Kehadiran pemain Prancis itu langsung memberi dampak. Tekanannya membuat Akanji melakukan kesalahan sehingga Lewandowski bisa menjaringkan gol keduanya. Begitu juga gol ketiga yang mematikan Dortmund tak lepas dari peran pemain 27 tahun itu.