Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Festival Virtual "Flores The Singing Island," Lebih dari Semarak 17-an

18 Agustus 2021   07:08 Diperbarui: 18 Agustus 2021   09:35 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan dari Festival virtual "Flores the Singing Island" (Youtube/Kemenparekraf)

Flores adalah sebuah pulau di wilayah NTT. Nama Flores berasal dari Bahasa Portugis, cabo de flores. Artinya, "tanjung bunga." Ada yang menyebutnya Pulau Bunga. Portugis memiliki jejak peninggalan yang masih kuat di sana. Agama berikut segala anasir yang menyertainya (tempat ibadah, ritus, dsb) adalah salah satunya.

Nama Flores mulai diperkenalkan oleh S.M Cabot, lantas dipertegas oleh Hendrik Brouwer, Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Kemudian dipakai hingga hari ini.

Keragaman bahasa di masing-masing wilayah di Pulau Flores: https://vici.marianklamer.org/linguistic-maps.html
Keragaman bahasa di masing-masing wilayah di Pulau Flores: https://vici.marianklamer.org/linguistic-maps.html

Dari udara, pulau tersebut terlihat seperti ular. Piet Petu alias Sareng Orin Bao (1969) menyebut nama asli Flores adalah Nusa Nipa alias Pulau Ular. Tidak hanya sekadar menggambarkan geografinya, nama itu mengandung banyak makna.

Dengan luas wilayah sekitar 14.300 km2, Flores kini terbagi dalam delapan kabupaten. Mulai dari Kabupaten Manggarai Barat beribukota Labuan Bajo di ujung barat, hingga Flores Timur dengan Larantuka sebagai ibu kota di pojok timur. Di antaranya ada Kabupaten Manggarai (beribu kota Ruteng), Manggarai Timur (ibu kota Borong), Kabupaten Ngada (beribu kota Bajawa), Nagekeo (ibu kota Mbay), Ende (ibu kota Ende), dan Sikka (ibu kota Maumere).

Ada lagi pulau Lembata dengan Kabupaten Lembata dengan ibu kota Lewoleba yang bertetangga dengan Flores. Bersama pulau Sumba, Timor, dan Alor membentuk akronim Flobamorata, gugusan kepulauan di NTT.

Kedua, seperti administrasi yang beragam, begitu juga bahasa, budaya, dan kesenian, sebagaimana suku yang bervariasi.

Mungkin selama ini dunia lebih mengenal Flores dari kekayaan alamnya, dari sejumlah kecil obyek wisata.

Flores sebagai gerbang masuk (saja) menuju Pulau Komodo, satu dari sedikit destinasi wisata superprioritas di tanah air. Keberadaan danau triwarna, Kelimutu di Kabupaten Ende. Kampung adat Bena di Ngada. Ritual prosesi Semana Santa di Larantuka. Dan beberapa lainnya.

The Singing Island

Festival "Flores The Singing Island" memperkenalkan kekayaan lain dari Nusa Bunga. Di Flores ada beragam suku yang ditandai oleh keragaman adat istiadat dan bahasa. Darinya mengemuka berbagai kesenian, baik musik maupun tarian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun