Kepa dianggap seharusnya menuruti keinginan Maurizio Sarri. Bila ia mengizinkan Caballero untuk adu penalti, bisa saja hasilnya berbeda. Kira-kira demikian anggapan yang menempatkan Kepa sebagai pesakitan.
Tapi itu adalah masa lalu. Waktu ternyata cukup cepat memberikan perubahan. Ya, tidak ada yang abadi di bawah muka bumi. Yang tetap hanyalah perubahan itu sendiri.
Seperti itu pula Tuchel dan Kepa. Memasukan Kepa di menit terakhir hanya untuk tendangan penalti. Hasilnya? Kepa melakukan dua penyelamatan. Penendang pertama ia gagalkan. Selanjutnya sepakan kapten Villarreal Raul Albiol pun ia bendung. Chelsea pun menang 6-5.
Tuchel seperti menjawab seribu satu pertanyaan di balik keputusan kali ini. "Ini tidak spontan. Kami membicarakannya dengan para penjaga gawang sebelum pertandingan piala pertama saya melawan Barnsley," ungkap Tuchel seperti dilansir dari Dailymail.co.uk.
"Kami memiliki beberapa statistik yang kami siapkan dan mereka menunjukkan bahwa Willy Caballero adalah yang terbaik dalam pertahanan penalti dan mereka menganalisis seperti seribu penalti dari Willy," lanjut pelatih asal Jerman itu sambil menyebut yang terbaik kedua adalah Kepa dan Edou di urutan ketiga.
Tentu pernyataan ini masih mengundang beragam tanya. Seandainya Willy masih bertahan dan berada di bangku cadangan, apakah Tuchel bakal menurunkannya atau pilihannya tetap akan jatuh pada Kepa?
Keberanian membuat keputusan di satu sisi serta patuh pada data dan statistik. Itulah bagian dari Tuchel dan Chelsea dini hari tadi. Soal keberanian Tuchel tak perlu diragukan.
Ia pernah membuat keputusan yang mengagetkan. Menepikan Callum Hudson-Odoi walau sebelumnya cukup terkesima dengan penampilan pemain muda itu. Namun tanpa basa-basi, Tuchel seperti menarik kembali kata-kata pujiannya setelah melihat penampilan Odoi yang tak konsisten. Demi kepentingan tim, ia pun tak segan bertindak tegas.
Kasus ChalobahÂ
Masih tentang keberanian dan ketegasan. Tuchel menurunkan line-up yang tidak terlalu biasa. Ada nama Trevor Chlobah di lini belakang. Pemain 22 tahun itu menemani Kurt Zouma, dan Antonio Rudiger.