"Apa yang tidak membunuh kita, membuat kita lebih kuat!"Â
(Dikutip dari Antonella Roccuzzo)
Selalu ada wanita hebat di balik pria yang sukses. Ungkapan ini kadang terdengar bombastis. Bahkan klise. Seakan-akan peran wanita itu mutlak. Seolah-olah wanita selalu berada di balik layar. Tanpa wanita, seorang pria tak bisa apa-apa.
Banyak cerita membuktikan ungkapan tersebut bukan basa-basi belaka. Berbagai cerita tentang hubungan sepasang manusia yang saling meneguhkan dan menguatkan. Kisah seorang suami yang tak bisa menjadi seseorang bila tanpa seorang istri di belakang, di samping, atau di depannya.
Kisah Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Besari adalah salah satu contoh. Di balik kehebatan Habibie, ilmuwan cemerlang dan presiden ketiga RI itu, ada sosok Ainun.
Habibie dan Ainun tidak hanya menjadi contoh pasangan yang rukun dan romantis. Keduanya tidak hanya menjadi suri teladan bagaimana membangun dan menjalani mahligai rumah tangga.
Tetapi mereka adalah partner yang seiring sejalan dalam untung dan malang, susah dan senang, jatuh dan bangun dalam pengembaraan karier profesional. Mereka adalah contoh bagaimana meraih kesuksesan bersama dan bersama-sama pula menghadapi setiap situasi getir dan pahit dalam pekerjaan. Dalam setiap keputusan penting, selalu ada sosok yang mencerahkan dan menguatkan.
Dalam situasi berbeda, kita mendapati cerita tentang Lionel Messi dan pasangan hidupnya, Antonella Roccuzzo. Messi sedang menjadi buah bibir dunia. Namanya disebut-sebut di mana-mana.
Di balik Messi yang fenomenal itu kita kadang melupakan Roccuzzo. Di balik hangatnya pemberitaan tetang kepergian Messi dari Barcelona, klub yang dibelanya selama 21 tahun, dunia seakan mengabaikan wanita yang setia berada di sisi Messi.
Kita hanya menangkap pesan dan tangis Messi. Para fan banjir air mata di mana-mana. Roccuzzo seperti bukan bagian dari sosok yang ditangisi itu.
Tisu Roccuzzo