AS memiliki kesempatan untuk emas. Ada beberapa alasan. Pertama, kehadiran Larson dan Akinradewo memberikan suntikan semangat bagi para pemain muda lainnya. Setelah dua kali gagal menghadapi Brasil di final, ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk balas dendam.
Kedua, adanya pemain senior seperti Larson memberikan motivasi bagi para pemain lainnya. Larson sendiri sudah merasakan pahit dan manis bersama tim AS. Ia pernah mengantar AS menjadi juara dunia pada 2014. Begitu juga, bersama AS ia merasakan bagaimana terdampar di tubir kekecewaan setelah gagal meraih emas di Brasil dua tahun berselang.
Ketiga, kemenangan atas Serbia di semi final menjadi pelecut semangat bagi AS untuk menghadapi partai final. Dibanding Brasil kontra Korea Selatan, pertandingan AS menghadapi Serbia diprediksi bakal berjalan alot.
Tidak sedikit yang mengunggulkan Serbia, finalis Olimpiade Rio. Di partai final saat itu, Serbia harus mengakui ketangguhan China, yang justru tampil tak memuaskan kali ini. Kemenangna itu tidak lepas dari penampilan apik Larson. Blok, smes, dan servisnya menghasilkan sejumlah poin.
Keempat, kemenangan atas Serbia menjadi tanda bahwa AS memiliki strategi yang jitu. Selain itu para pemain membuktikan diri bisa bekerja sama menerjemahkan setiap arahan Karch Kiraly di lapangan pertandingan.
Permainan cepat dan cekatan, juga sabar dan hati-hati menjadi ciri khas AS. Ini menjadi modal penting bagi mereka untuk beradu dengan Brasil, tim favorit lainnya yang juga tengah memburu emas.
Karch Kiraly bakal menjadi kunci penting. Pria 60 tahun itu memiliki rekam jejak ciamik sebagai pemain voli profesional. Ia pernah memenangi medali emas Olimpiade baik di voli indoor (edisi Olimpiade Los Angeles 1984 dan Seoul 1988) maupun voli pantai (Atlanta 1996).
Sebagai pelatih, ia pun diakui. Para pemain AS memujinya sebagai pelatih yang jenius. Tentang Kiraly, Akinradewo bersaksi, "Dia membaca permainan ... saya akan mengatakan mungkin lebih baik daripada siapa pun di dunia."
Sukses sebagai pemain, juga turut menanggung sedih di Rio 2016, membuat Kiraly tak akan tinggal diam. Seperti Akinradewo dan Larson, ia juga menginginkan emas.
Apakah harapan itu akan berakhir manis? Ariake Arena, Minggu, (8/8/2021), 11.30 WIB akan menjadi saksi. Selamat menanti dan menjadi saksi.Â