Atlet adalah profesi yang menjanjikan. Menjadi pemain badminton, atlet angkat besi, dan sebagainya, sebenarnya bisa mendatangkan banyak manfaat.
Bila sebelumnya banyak orang terpenjara pada anggapan apriori bahwa tak bisa menjadi kaya dengan menjadi atlet, apa yang sudah, sedang, dan akan didapat Greys/Apri, Ginting, dan masih banyak atlet lainnya membuat lidah penganggap itu bakalan bungkam. Â
Pencapaian para atlet, mulai dari popularitas, nama besar, kekayaan, hingga jaminan masa depan seyogianya membuat banyak orang tua mulai berpikir bagaimana mengarahkan anak mereka untuk mengambil langkah serupa.
Memang setiap olahraga punya jalan dan tantangan tersendiri. Setiap atlet memiliki kisah dan keberuntungan berbeda-beda. Namun ada satu hal yang mengerucut dari perjalanan setiap atlet. Menjadi atlet "zaman now" adalah pilihan yang sangat patut dipertimbangkan setiap orang tua dan generasi muda.
Lantas, bagaimana mengarahkan anak untuk memilih jalur atlet atau olahragawan profesional? Kita bisa berkaca pada perjalanan hidup para olimpian yang namanya sedang menjadi buah bibir.
Memang kebanyakan cerita itu tidak diungkap secara tuntas, juga teknis operasional, melainkan jatuh pada sisi ekstrem tertentu. Kalau tidak dramatis dan tragis, maka serendipitas dan romantis. Kalaupun ada, tetap tak bisa serta-merta di-"copy-paste."
Kisah mereka bukanlah chip yang bisa dicomot lantas ditanamkan dalam diri generasi masa depan untuk dibawa ke mesin produksi prestasi. Itupun kalau ada yang namanya mesin dengan sistem yang sudah tertata baik. Bagaimana bila setiap orang harus berjuang sendiri dan mencari jalan masing-masing?
Paling tidak kisah-kisah yang berseliweran itu menjadi bank data tempat para penerus mencari referensi semangat dan inspirasi. Sementara soal bagaimana membangun industri olahraga dan ekosistem olahraga yang berbasis prestasi dan ilmu pengetahuan, biarlah menjadi tanggung jawab pihak yang semestinya.
Ted Speaker, ketua departemen jurnalisme di Universitas Florida membagikan pikiran dan refleksi bagaimana mencetak seorang anak menjadi bintang olahraga di time.com .Â
Tulisan itu terinspirasi dari Devid Epstein, penulis "The Sports Gene," yang berbicara di Universitas Florida, tempat ia sedang mengambil residensi program Science Journalist.Â
Ada sejumlah poin menarik dalam artikelnya berjudul "The Key to Making Your Kid a Star Athlete: Back Off". Secara ringkas ia memberikan penekanan pada peran orang tua, pelatih, dan anak bersangkutan yang coba saya angkat dari tulisan sang penulis buku "DOWN SIZE: 12 Truths for Turning Pants-Splitting Frustration to Pants-Fitting Success" itu.