Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Asensio Penyelamat dan Ochoa Tak Lagi Berdaya, Final Impian Brasil vs Spanyol Tercipta

4 Agustus 2021   04:25 Diperbarui: 5 Agustus 2021   13:33 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kipe Brasil Santos berhasil menahan eksekusi penalti Eduardo Aguirre: dailymail.co.uk

Partai final ideal cabang sepak bola putra Olimpiade Tokyo yang diidamkan akhirnya terwujud. Dua kekuatan sepak bola dunia dari dua benua berbeda saling bertemu memperebutkan medali emas.

Brasil dan Spanyol melangkah ke partai final usai melewati jalan yang tak mudah. Keduanya harus bertarung ketat menghadapi lawan-lawannya.

Tiket final pertama direbut Brasil. Bertemu Meksiko di Kashima Soccer Stadium, Selasa (3/8/2021) petang WIB, sang juara bertahan harus bertarung lebih dari 120 menit. Meksiko mampu menahan imbang Tim Samba tanpa gol sepanjang 120 menit pertandingan.

Timnas Brasil merayakan kemenangan atas Meksiko di semi final Olimpiade Tokyo| Sumber: Atsushi Tomura/Getty Images via https://olympics.com/
Timnas Brasil merayakan kemenangan atas Meksiko di semi final Olimpiade Tokyo| Sumber: Atsushi Tomura/Getty Images via https://olympics.com/

Dalam drama adu penalti, empat eksekutor Selecao bisa menjalankan tugas dengan baik. Mereka adalah Dani Alves, Gabriel Martinelli, Bruno Guimaraes, dan Reinier. 

Sementara itu, tiga algojo pertama Meksiko tak bisa menggetarkan gawang Arderbar Santos. Carlos Rodriguez sebagai satu-satunya penendang sukses tak bisa menyelamatkan timnya dari kekalahan 1-4.

Pelatih Brasil, Andre Jardine menurunkan hampir semua pemain terbaik dalam starting line up. Santos, Dani Alves, Nino, Diego Carlos, dan Guilherme Arana di barisan belakang. Douglas Luiz dan Bruno Guimaraes di tengah. Serta Paulinho, Claudinho, Richarlison, dan Antony di lini depan.

Tidak mudah bagi Brasil untuk mencetak gol. Meksiko mampu memberikan perlawanan ketat terutama di babak pertama. Para pemain Brasil terlihat frustrasi lantaran tak mudah membobol gawang Meksiko yang dijaga Guillermo Ochoa.

Richarlison diharapkan bisa memecah kebuntuan setelah jeda. Satu-satunya kesempatan terbaik terjadi di menit ke-80. Sayangnya sundulan striker Everton itu masih membentur tiang gawang.

Kipe Brasil Santos berhasil menahan eksekusi penalti Eduardo Aguirre: dailymail.co.uk
Kipe Brasil Santos berhasil menahan eksekusi penalti Eduardo Aguirre: dailymail.co.uk

Meksiko yang diselamatkan oleh perjuangan Brasil yang tak juga berbuah manis tentu berharap bisa mencoba peruntungan melalui drama adu penalti. Mereka berusaha menahan laju serangan Brasil dan sesekali mencoba melancarkan serangan balik cepat.

Sayangnya, mentalitas para pemain Meksiko tak bisa diandalkan dalam drama adu tos-tosan. Sepakan Eduardo Aguirre dengan mudah dibaca Santos. Sementara itu sepakan Johan Vasquez membentur tiang gawang.

Sepakan Ranier, pemain pinjaman Borussia Dortmund kembali membuat Ochoa tak berdaya. Pengalaman dan jam terbang Ochoa diharapkan bisa membawa keberuntungan bagi Meksiko.

Namun pemain bernama lengkap Francisco Guillermo Ochoa Magaa tak bisa berbuat banyak menghadapi para penendang Brasil yang terlihat begitu percaya diri.

Ochoa pernah menjadi bintang El Tri di Piala Dunia 2014. Ia menjadi bintang saat bertemu Brasil di penyisihan grup. Beberapa penyelamatan gemilang ia lakukan menghadapi juara dunia lima kali itu hingga laga berakhir dengan skor kaca mata.

Namun aksi heroik itu tak terulang lagi. Ya, Ochoa sudah tak muda lagi.

Berkat Asensio 

Spanyol berutang pada Marco Asensio. Gelandang Real Madrid itu menjadi pahlawan kemenangan Tim Matador kala menyingkirkan tuan rumah Jepang, beberapa jam setelah laga Brasil kontra Meksiko.

Asensio mencetak gol tunggal di babak perpanjangan waktu untuk membuka kans mengulangi catatan manis pada Olimpiade Barcelona 1992.

Duel yang berlangsung di Saitama sesungguhnya dikendalikan Spanyol. Armada Luis de la Fuente menguasai "ball possesion." Namun Spanyol kewalahan memaksimal peluang. 

Beberapa peluang emas yang dimiliki Spanyol salah satunya saat Rafa Mir berhadapan dengan Kosei Tani di menit ke-38. Sayangnya tendangan kaki kanan pemain Wolverhampton Wanderers belum berakhir gol.

Mir diharapkan bisa mengulangi kegemilangannya saat menghadapi Pantai Gading di babak perempat final. Saat itu ia mencetak "hat-trick" dan berharap ia bisa menambah pundi-pundi golnya ke gawang Jepang.

Marco Asensio: https://twitter.com/FIFAcom
Marco Asensio: https://twitter.com/FIFAcom

Kebuntuan yang dialami Spanyol baru terurai saat Asensio memasuki lapangan menggantikan Pedri. Kehadiran pemain 25 tahun itu membuat Spanyol semakin agresif menekan pertahanan Jepang.

Kerja sama Asensio dan Mikel Oyarzabal di menit ke-91 hampir berbuah gol. Puncak kehadiran Asensio terjadi lima menit sebelum "extra time" berakhir. Sepakan melengkungnya bersarang di sisi kanan gawang Jepang.

Sulit membayangkan nasib Spanyol bila Asensio tetap mendekam di bangku cadangan. Begitu juga Spanyol sepertinya tak harus menahan nafas sedemikian panjang bila Asensio diberi waktu bermain lebih awal.

Namun, keputusan ada di tangan pelatih. Ia tentu lebih memahami kebutuhan timnya dan para pemain yang pas untuk memainkan strateginya. Hanya saja Spanyol hampir saja kehilangan peluang medali emas bila mereka harus berjuang hingga adu tos-tosan.

Siapa menang?

Demikian pertanyaan prediktif terkait partai final yang akan digelar di Yokohama, Sabtu, (7/8/2021) nanti, sehari setelah Meksiko dan Jepang berebut medali perunggu di Stadion Ibaraki Kashima.

Brasil memiliki sejarah yang bagus di pentas tersebut dalam beberapa edisi terakhir. 

Bagi Brasil ini menjadi final kelima mereka dalam delapan Olimpiade sejak 1984. Brasil hanya sekali dalam periode itu tidak mencapai, setidaknya semi final.

Sementara itu Spanyol tentu tidak ingin membuang peluang medali emas yang sudah ada di depan mata. Untuk bisa mengatasi Brasil, Spanyol harus belajar banyak dari pertandingan kontra Jepang.

Tenaga yang dikuras habis hingga ketegangan menghadapi sejumlah momen kritis akan jauh lebih terasa saat menghadapi Brasil.

Pertandingan pamungkas Brasil versus Spanyol semoga menjadi tontonan menarik. Berharap kedua tim mampu menampilkan klimaks menghibur.

Siapa jagoan Anda untuk membawa pulang medali emas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun