Mir diharapkan bisa mengulangi kegemilangannya saat menghadapi Pantai Gading di babak perempat final. Saat itu ia mencetak "hat-trick" dan berharap ia bisa menambah pundi-pundi golnya ke gawang Jepang.
Kebuntuan yang dialami Spanyol baru terurai saat Asensio memasuki lapangan menggantikan Pedri. Kehadiran pemain 25 tahun itu membuat Spanyol semakin agresif menekan pertahanan Jepang.
Kerja sama Asensio dan Mikel Oyarzabal di menit ke-91 hampir berbuah gol. Puncak kehadiran Asensio terjadi lima menit sebelum "extra time" berakhir. Sepakan melengkungnya bersarang di sisi kanan gawang Jepang.
Sulit membayangkan nasib Spanyol bila Asensio tetap mendekam di bangku cadangan. Begitu juga Spanyol sepertinya tak harus menahan nafas sedemikian panjang bila Asensio diberi waktu bermain lebih awal.
Namun, keputusan ada di tangan pelatih. Ia tentu lebih memahami kebutuhan timnya dan para pemain yang pas untuk memainkan strateginya. Hanya saja Spanyol hampir saja kehilangan peluang medali emas bila mereka harus berjuang hingga adu tos-tosan.
Siapa menang?
Demikian pertanyaan prediktif terkait partai final yang akan digelar di Yokohama, Sabtu, (7/8/2021) nanti, sehari setelah Meksiko dan Jepang berebut medali perunggu di Stadion Ibaraki Kashima.
Brasil memiliki sejarah yang bagus di pentas tersebut dalam beberapa edisi terakhir.Â
Bagi Brasil ini menjadi final kelima mereka dalam delapan Olimpiade sejak 1984. Brasil hanya sekali dalam periode itu tidak mencapai, setidaknya semi final.
Sementara itu Spanyol tentu tidak ingin membuang peluang medali emas yang sudah ada di depan mata. Untuk bisa mengatasi Brasil, Spanyol harus belajar banyak dari pertandingan kontra Jepang.