Indonesia Raya akhirnya berkumandang di Olimpiade Tokyo. Sejak hari pertama pesta olahraga antarbangsa itu digelar, baru hari ini, Senin (2/8/2021) Sang Saka Merah Putih bisa mengangkasa.
Kemenangan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu atas Chen Qingchen/Jia Yifan menjadi magnet yang menghipnotis 270 juta rakyat Indonesia. Tangis haru pun membuncah di hadapan setiap layar kaca melihat kedua pemain itu berurai air mata.
Kemenangan Greysia/Apriyani di Musashino Forest Sport Plaza hari ini menjadi bukti bahwa badminton masih menjadi andalan di panggung dunia. Tradisi emas Olimpiade terus dipertahankan dari edisi ke edisi.
Kemenangan dua gim, 21-19 dan 21-15 atas wakil Tiongkok itu menjadi medali emas pertama ganda putri di pentas akbar itu. Bila sebelumnya kita lebih banyak berharap pada ganda putra, Greys/Apri memberi isyarat bahwa tidak ada yang tidak mungkin.
Kemenangan ini tentu lahir dari perjuangan keras kedua pemain itu. Â Jalan panjang berliku harus dilewati. Walau berbeda generasi mereka mampu menjaga soliditas. Greys yang lebih senior mampu membimbing Apri menjadi bintang baru ganda putri.
Greys yang sudah tiga kali tampil di panggung Olimpiade mampu menempatkan diri secara baik sebagai partner di lapangan dan sahabat yang menguatkan di luar arena. Melampaui jurang antargenerasi mereka menjelma pasangan yang solid.
Kemenangan dua gim, baik di semi final saat mengalahkan jagoan Korea Selatan, juga di partai final ini menunjukkan tekad kuat mereka untuk bisa memberikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Kado ulang tahun bagi negeri ini yang akan berusia 76 tahun.
Tangis keduanya pecah setelah mengunci poin terakhir. Eng Hian yang setia mendampingi mereka pun tak kuasa menahan haru.
Perjuangan Greys/Apri yang berujung emas pun tidak lepas dari kontribusi banyak orang. Eng Hian, anggota keluarga mereka, hingga siapa saja yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Walau diliputi kegembiraan luar biasa, Greys dan Apri tidak alpa pada jiwa sportivitas. Para peraih medali saling memberi salam dan sama-sama berbahagia untuk kemenangan lawan.Â
Seperti tak mau terlalu dikuasai haru, Greys dan Apri pun nekat bergoyang TikTok beberapa detik. Upaya nekat dibayangi rasa canggung. Greys yang beberapa hari lagi akan berusia 34 tahun pun tak mau kalah dengan Apri yang 10 tahun lebih muda. Bisa dipahami karena hari ini merekalah ratu-ratu yang patut kita hormat. Juara Olimpiade mah bebas...
Terima kasih Greys dan Apri. Kalian sudah membuat Indonesia bangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI