PON ini menjadi kesempatan emas untuk mempromosikan Papua dengan segala kekayaannya secara lebih luas. Pesta olahraga itu menjadi momentum memperkenalkan produk lokal, karya kreatif muda-mudi Papua, dan destinasi wisata alam dan kultural.
Orang Papua tidak boleh jadi tuan rumah yang menjadi penonton belaka. Mereka harus dilibatkan secara optimal dengan segala peran yang bisa diemban seperti relawan, hingga pelaku usaha dan ekonomi kreatif.
Papua tidak hanya Raja Ampat dan Sajojo saja. Orang Papua layak menjadi subjek dan tanah Papua yang kaya punya daya tarik kuat untuk menyihir banyak orang agar datang dan datang lagi setelah PON berakhir.
Torang bisa pace dan mace! Onomi Fakhai Indonesia.....
Â
Referensi:
1. Johan Huizinga, "Homo Ludens: Fungsi dan Hakekat Permainan dalam Budaya", LP3ES, 1990.
4. https://www.kemenpora.go.id