Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kemilau Putri KW di Tengah Pesta Juara Indonesia di Spain Masters 2021

24 Mei 2021   05:08 Diperbarui: 24 Mei 2021   17:31 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbangkan unggulan pertama

Gelar pertama bagi Indonesia datang dari sektor ganda putri. Yulfira Barkah/Febby Valencia Dwijayanti Gani membuat unggulan pertama Amalie Magelund/Freja Ravn tak berkutik. Pasangan ranking 409 dunia menang straight set 21-16 21-14 atas unggulan pertama dari Denmark itu.

Peringkat dunia bak langit dan bumi tak menjadi jaminan kemenangan bakal berpihak pada yang beranking lebih tinggi. Yulfira/Febby bermain begitu tenang. Kesabaran itu membuat mereka bisa mengendalikan permainan. Dengan visi bermain yang baik, mereka bisa menempatkan bola secara akurat. Placing jitu menghasikan sejumlah poin.

Yulfira/Valencia di podium juara Spain Masters 2021: twitter.com/BadmintonTalk
Yulfira/Valencia di podium juara Spain Masters 2021: twitter.com/BadmintonTalk

Sementara itu di sisi berbeda, pasangan Denmark yang berada di urutan 30 dunia, seperti kehilangan arah. Performa apik di semifinal tak bisa diterapkan lagi. Pertahanan mereka tak sekokoh di laga sebelumnya. Situasi ini berhasil dimanfaatkan Yulfira/Febby untuk mendapatkan gelar pertama mereka sebagai pasangan.

Menukil BWF Badminton, Febby menilai mereka sudah mengalami peningkatan sejak pertama kali bertandem mengarungi Orleans Masters 2021. Seperti harapan yang dilantunkan Barkah, sekiranya kegembiraan hari ini menjadi titik awal untuk menghadapi turnamen-turnamen yang akan datang.

Sejarah tunggal putri

Patut diakui, sektor tunggal putri Indonesia sudah begitu lama mengalami krisis pemain bintang dan krisis prestasi. Belum ada pemain yang bisa meneruskan kejayaan Susi Susanti yang bisa bersaing di papan atas dunia secara konsisten.

Putri Kusuma Wardani bak oase di tengah padang gurun prestasi tunggal putri Indonesia. Kemenangan atas Line Christophersen di partai final menjadi sejarah tersendiri. Putri KW mampu mematahkan predikat non unggulan yang disandangnya.

Walau mimpi menghadapi Carolina Marin tak jadi nyata, gelar juara ini adalah penebusan yang jauh lebih berarti dari bertemu sang idola.

Berada di ranking 200 dunia tak menciutkan nyalinya untuk menghadapi unggulan ketiga yang kini berada di peringkat 31 dunia. Justru ia hanya butuh 31 menit untuk menorehkan catatan manis dalam debutnya di turnamen Super 300 melalui kemenangan dua game langsung, 21-15 21-10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun