Sebelum mendengar lagu rohani hati kita dirundung kesedihan. Setelah Allah menyapa lewat nada-nada serasa muncul kekuatan untuk bangkit. Tidak hanya berupa anggukan, sunggingan senyum, bisa jadi menggerakkan tangan dan kaki kita untuk berbuat sesuatu yang lebih.
Itulah mengapa pesan-pesan yang ditangkap dan diresapi dari setiap lagu rohani membuat seorang pendengar tersentuh. Tidak hanya untuk disimpan dan dirasakan sendiri. Tetapi juga dibagikan kepada orang lain melalui perilaku positif yang dibuat.
Keempat, tentu sulit dilukiskan dengan kata-kata tentang perasaan paripurna saat menjalani ibadah puasa bersama keluarga, lantas pada waktu tertentu bersama mendengar alunan lagu-lagu religi. Suasana terasa semakin akrab. Nada-nada yang didengar bersama itu seperti mengikat hubungan satu sama lain menjadi lebih erat.
Tentu, bagi seorang perantau, menjalani bulan puasa jauh dari sanak saudara, sungguh menantang. Apalagi bila membayangkan kembali kenangan indah di kampung halaman. Saat-saat seperti saat ini, mendengar alunan lagu rohani, membuat rindu keluarga dan kampung halaman berkelebat begitu pekat.
Kelima, hal-hal di atas tentu sangat subjektif. Masing-masing orang dalam kadar berbeda-beda merasakan manfaat lagu rohani. Begitu juga ketersentuhan dan ketidaktersentuhan pada lagu tertentu bersifat pribadi.
Namun demikian, secara ilmiah, beberapa studi membuktikan betapa musik memiliki manfaat yang tak bisa dielak. Mengacu pada tulisan dr. Adeline Jaclyn di www.klikdokter.com (1/9/2020), musik tidak hanya menjadi sarana hiburan atau mengisi waktu semata.
Ada sejumlah manfaat, yang beberapa dari antaranya mengkonfirmasi pengalaman di atas. Musik bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah studi tahun 2013, membuktikan bahwa musik berpotensi meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh.
Musik ibaratnya obat murah untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh dari serangan virus dan penyakit. Menjalani bulan puasa di tengah pandemi, sambil sesewaktu mendengarkan musik akan ikut andil menjaga imun tubuh. Tentu pilihan mendengar musik di saat-saat seperti ini sungguh tepat.
Musik sebagai obat juga berperan untuk menyembuhkan. Mulai dari suasana hati, rasa sakit, dan sejumlah penyakit. Mengutip dr. Adeline, "Sebuah penelitian terhadap 60 orang dewasa yang dilakukan tahun 2006 menemukan bahwa musik mampu mengurangi rasa sakit, depresi, serta dapat meningkatkan kualitas tidur."
Sementara itu, sebuah penelitian yang melibatkan 60 pasien stroke, sepertiga pasien yang mendengarkan musik yang direkam selama satu jam, mengalami peningkatan daya ingat verbal sebanyak 60 persen.
Pasien yang menjalani operasi tertentu malah disarankan mendengarkan musik sebelum naik ke meja operasi. Musik pun diduga berperan pada pelepasan hormon dopamin sehingga tingkat nyeri pascaoperasi berkurang.