Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kembali, Pekan Suci di Kota Reinha Tanpa Prosesi Semana Santa

1 April 2021   17:47 Diperbarui: 3 April 2021   08:48 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dua tahun terakhir, Pekan Suci umat Katolik Flores, tidak diwarnai prosesi Semana Santa. Seperti tahun lalu, tahun ini pun suasana Kota Larantuka, Flores, NTT, menjelang perayaan Paskah terlihat tidak seperti biasa.

Tidak ada persiapan, hiasan, dan penyelenggaraan ritual perayaan Pekan Suci yang sudah berlangsung lebih dari lima abad. Kota di ujung timur Pulau Flores itu seperti benar-benar ikut berkabung dengan segenap penghuninya. Bersama Maria, perempuan berkabung (Mater Dolorosa), menyaksikan jalan salib Yesus.

Sejatinya, Semana Santa tidak hanya menjadi perhatian umat Flores yang beragama Katolik. Tidak juga sekadar menjadi daya tarik lokal. Patut diakui, pesona Semana Santa sudah dikenal di seantero Indonesia bahkan hingga ke mancanegara.

Tak heran, kala wabah Covid-19 belum menerjang dunia tanpa ampun, saban tahun puluhan ribu orang membanjiri acara Semana Santa. Kota yang berada di kaki Gunung (Ile/Ili dalam bahasa setempat) Mandiri itu berubah ramai. Dengan luas 75,9 km persegi, salah satu kota di pulau yang disebut Nusa Bunga itu, seperti tak cukup menangkup lautan peziarah. Mereka itu datang dari mana-mana.

Kota Larantuka terhampar di kaki Gunung Ile Mandiri: http://www.liburku.com/
Kota Larantuka terhampar di kaki Gunung Ile Mandiri: http://www.liburku.com/

Panitia, pemerintah setempat, hingga pemilik penginapan, selalu kewalahan untuk mengakomodasi para pengunjung yang datang sendiri-sendiri atau berkelompok. 

Tidak sedikit dari antara mereka yang memutuskan akan datang, memilih untuk mempersiapkan diri lebih awal. Tidak hanya datang lebih cepat. Mereka juga memesan kamar sejak beberapa bulan sebelumnya.

Bila sampai telat memesan, maka tidak hanya kewalahan mendapatkan tempat untuk merebahkan diri di sekitar tempat prosesi. Sulitnya mendapat jadwal penerbangan langsung ke Larantuka memaksa pengunjung harus mencari rute penerbangan lain ke Flores.

Rangkaian panjang

Prosesi Semana Santa adalah ritual yang sudah bertahan sejak lebih dari 500 tahun lalu, tepatnya sejak patung Tuan Ma ditemukan sekitar tahun 1510 di Pantai Larantuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun