Setelah lama menanti, PBSI akhirnya mengumumkan daftar penghuni Pelatnas Cipayung 2021. Surat Keputusan nomor SKEP/006/1.3/III/2021 bertandatangan Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dan Sekretaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dirilis.
Pemberitahuan ini terbilang lambat, bila dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, awal tahun atau bahkan akhir tahun sebelumnya, para pebulutangkis sudah mengetahui nasib mereka. Keterlambatan kali ini sampai-sampai membuat sejumlah atlet merasa resah dan gelisah. Sebuah perasaan, hemat saya, wajar!
Walau demikian, pandemi yang tengah menerjang belum bisa dikompromi. Minimnya turnamen sejak setahun terakhir membuat tim pelatih dan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) kewalahan untuk memutuskan siapa yang masih pantas bertahan di pelatnas, siapa yang harus turun level, dan siapa yang terpaksa harus dipulangkan ke klub alias degradasi.
Sejumlah alasan itu diperkuat dengan ketentuan terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Untuk memanggil serombongan atlet ke pelatnas, PBSI tidak bisa tidak mendapat arahan dan persetujuan dari Kemenpora dan Satuan Tugas Gugus Penanggulangan Covid-19.
Terlepas dari itu, mari kita mengerucut ke informasi terkait daftar atlet yang akan menikmati segala kemewahan dan tantangan di Cipayung selama setahun ke depan.
Pertama, patut dicatat, seperti informasi yang disebarkan situs dan sosial media resmi PBSI, tahun ini, induk olahraga tepok bulu itu masih mempertahankan sistem pembinaan berjenjang.
Level pratama dan utama tetap dipertahankan. Perbedaan level itu tentu mengacu pada kualitas, potensi, dan performa. Kelas yang disebutkan kedua boleh dikatakan sebagai pemain senior yang akan diturunkan di turnamen-turnamen utama.
Adanya klasifikasi itu sedikit banyak memotivasi para pemain untuk bersaing menjadi lebih baik. Para pemain pratama terdongkrak semangatnya untuk bisa bergabung ke kelas utama. Begitu juga para pemain utama tertantang menunjukkan prestasi agar tak sampai posisinya digeser pebulutangkis dari jenjang pratama.
"Untuk Pratama, kami yakin mereka memiliki potensi yang besar jika terus dibina di Pelatnas. Untuk yang Utama kami berharap mereka tetap bisa bersaing di level atas. Itu dasar penilaian kami," simpul Rionny Mainaky, Kabid Binpres PBSI dinukil dari badmintonindonesia.org.