Indonesia memiliki dua pasangan ganda putra di urutan teratas. "Minions", Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan senior mereka, "The Daddies", Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Sementara itu, di sektor ganda campuran, Indonesia juga memiliki pasangan juara bertahan sekaligus unggulan pertama, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Praveen/Melati merangsek jadi unggulan teratas setelah jagoan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, serta pemilik "hattrick" Leg Asia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai memutuskan absen.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu, walau bukan unggulan teratas, tetap layak diperhitungkan di ganda putri. Berikut sejumlah pasangan kuat Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong dan Lee So Hee/Shin Seung Chan. Ketiga pasangan itu saling berbagi gelar di tiga seri Super 100 pada awal tahun ini di Thailand.
Tanpa Minions dan Daddies sebagai unggulan pertama dan kedua, Jepang bisa memaksimalkan dua wakilnya di unggulan tiga dan empat untuk bertemu di partai pamungkas. Pasangan senior Takeshi Kamura/Keigo Sonoda menghadapi Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.Â
Endo/Watanabe adalah juara bertahan. Keduanya juga memiliki catatan tiga kemenangan dari lima pertemuan sebelumnya atas senior mereka.Â
Sempat diimbangi di game kedua, Endo/Watanabe akhirnya berhasil merebut set penentuan. Kemenangan 21-15, 17-21, dan 21-11 dalam tempo lebih dari satu jam kembali mengantar mereka ke podium tertinggi. Back-to-back champions!
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara memenangi ganda putri. Unggulan tiga ini berhasil mengandaskan asa "brace" All England, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Hanya dalam dua set, 21-18 dan 21-16. Berbeda dengan tiga pertemuan sebelumnya, selalu berakhir rubber game. Termasuk, pertemuan mereka di final Kejuaraan Dunia 2019 yang dimenangi Mayu/Wakana.
Pertandingan dua game ini jauh dari harapan. Pertarungan panjang yang diharapkan dari duel dua unggulan teratas ini tidak terjadi. Tontonan antiklimaks dalam 56 menit!