Tiongkok kembali tak menyertakan wakilnya, Hong Kong dan Korea Selatan pun demikian. Para pemilik "hat-trick" Super 1000 di awal tahun, ganda putra terbaik Taiwan dan jagoan ganda campuran Thailand juga memilih absen. Â Apakah ini pertanda bagus bagi Indonesia? Bisakah tim Merah Putih panen gelar di All England 2021?
Jelas, itu pertanyaan sulit. Tidak ada yang bisa memastikan sebelum bertanding. Yang bisa kita lakukan hanyalah berharap. Kita hanya perlu mendoakan yang terbaik agar tujuh wakil Indonesia-setelah Tommy Sugiarto memilih mundur-di All England kali ini mendapat hasil terbaik.
Hasil terbaik bisa berarti gelar juara. Bisa juga sebagai persembahan terbaik yang bisa mereka tunjukkan. Jeda waktu bertanding yang cukup lama dan minimnya agenda pertandingan selama setahun terakhir membuat setiap pemain seakan kembali buta dengan kekuatan lawan.
Mereka seperti kembali ke titik nol untuk sama-sama beradu sambil mereka-reka seperti apa performa yang akan ditunjukkan di arena pertandingan. Apakah lawan masih seperti yang dihadapi dahulu? Apakah perkembangan mereka tak lebih cepat dari yang dibayangkan dan diantisipasi?
Tidak ada yang bisa memastikan sejauh mana perkembangan calon-calon lawan masing-masing kecuali sejauh yang sempat ditunjukkan di empat turnamen yang terlaksana sepanjang awal tahun ini. Itu pun tak bisa memberikan gambaran paripurna.
Yang perlu dilakukan adalah menghadapi setiap kemungkinan dengan persiapan yang matang. Fisik yang prima, berikut mental yang kuat. Selebihnya, biarlah dewi fortuna yang menentukan di gelanggang pertarungan.
Apakah para pemain Indonesia siap untuk menghadapi berbagai situasi yang tersaji sejak hari pertama, Rabu, 17 Maret 2021?Â
Tentu. Para pemain yang diturunkan kali ini sudah makan asam-garam di berbagai level turnamen selama bertahun-tahun. Mereka sudah terbiasa menghadapi rupa-rupa atmosfer pertandingan dan tekanan.
Tujuh wakil Indonesia berstatus unggulan. Mereka masuk dalam daftar pemain yang diperhitungkan lawan. Mereka masuk dalam hitungan kandidat yang berpeluang besar berada di podium utama pada Minggu, 23 Maret nanti.
Hanya saja ada yang patut diwaspadai. Selain perkembangan lawan yang luput dari radar pantauan, bagi beberapa pemain, bertanding tanpa penonton dan menjalani hari-hari pertandingan dalam protokol ketat Covid-19 bukan sesuatu yang sudah diakrabi. Untuk hal ini, kita berharap sepak terjang mereka tidak sampai terganjal oleh hal-hal teknis di luar lapangan!