Patut diakui, Popor memainkan peran penting di balik penampilan apik di tiga turnamen itu. Sebagai senior, ia mampu menjadi pendamping yang baik bagi Bass yang lima tahun lebih muda.Â
Dengan jam terbang lebih tinggi ia mampu memberikan keseimbangan di antara semangat Bass yang menggebu-gebu dan kualitas juniornya yang mumpuni.
Popor bermain baik di depan net. Sergapan-sergapan cepat, berikut placing dan netting begitu ciamik. Sementara itu Bass yang sedikit lebih pendek dari Popor mampu menuntaskan pancingan-pancingan seniornya dengan smes-smes keras.Â
Sebagai pemain yang lebih berpengalaman, Popor pun menunjukkan bagaimana berjuang sehabis-habisnya. Bersama Bass, mereka menjadi contoh paling jelas kerja sama dan kerja bersama yang niscaya berbuah manis.Â
Persis caption di salah satu postingan di instagram Popor, usai mereka menjadi juara World Tour Finals, "Teamwork makes the dream work."
Itulah Popor terkini. Wanita dari Udon Thani, daerah di timur laut Thailand yang sudah berada di episentrum bulu tangkis negeri itu. Kita bisa mengatakan, Popor sedikit banyak sukses meneruskan tongkat estafet dari Saralee Thungthongkam, pemain ganda putri yang juga pernah berada di rangking dua dunia bersama Sudket Prapokamol di ganda campuran.
Salah satu yang mencolok dari Popor adalah kemampuannya bermain rangkap. Tidak banyak pemain yang mampu melakukan, apalagi menjaga keseimbangan saat bermain di sejumlah nomor berbeda.Â
Bisa jadi, Popor adalah pebultangkis yang lahir dengan talenta spesial dan dibesarkan dengan kedisiplinan tingkat tinggi untuk bisa menjaga fisik tetap paripurna.Â
Bisa jadi pula, Popor adalah pengecualian karena tidak banyak pemain yang sanggup diarahkan untuk tidak hanya fokus pada satu sektor dan cepat beradaptasi dengan tuntutan dari tiap-tiap sektor yang dibela.Â
Tidak bisa dielak juga, Popor merupakan keistimewaan bagi Thailand yang hanya bisa dipandang dengan kagum oleh negara-negara lain. Tidak terkecuali Indonesia.