Ada banyak cara kita menyebut dan memaknai usia hidup manusia. Ada yang bilang usia hanyalah angka. Age is just a number. Ya, memang demikian adanya. Usia kita selalu ditandai dengan bilangan. Untuk menimbulkan kesan optimis, kita lebih memilih angka positif.
Berapa usia anda saat ini? Kita mantap menjawab 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun, dan seterusnya. Hampir selalu dibarengi senyum ceria dan tawa gembira. Tak sedikit yang memaknai pencapaian usia tertentu dengan perayaan dan selebrasi.
Apakah kita pernah berpikir bahwa di balik bilangan positif itu terkandung banyak pertanyaan? Bukankah saat kita mencapai rentang usia tertentu, jatah hari yang kita habiskan semakin bertambah, serentak mengurangi sisa waktu hidup kita?
Merayakan kehidupan jelas bukan sesuatu yang tabu. Mensyukuri setiap nikmat usia malah menjadi suatu kewajiban. Memandang hari-hari yang telah lewat sebagai sebuah kepastian yang patut disyukuri. Serentak ketidakpastian akan hari esok tetap dinanti dengan rasa syukur.
Begitu juga sebaliknya. Merumuskan usia dengan bilangan negatif, meski tidak akan lebih mudah ketimbang secara positif, adalah lumrah. Itu bentuk awasan bahwa waktu tidak akan berulang. Masa lalu akan berlalu, masa sekarang akan menjadi masa kemarin, dan masa depan tak ada yang tahu pasti. Merumuskan usia dengan bilangan negatif adalah pendekatan berbeda untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan mendasar: apakah hidup saya sudah cukup berarti?
Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu contoh bagaimana menjembatani berbagai tegangan soal usia dengan cukup baik. Pemain ini tampil impresif saat membantu AC Milan membungkam Crotone di Serie A, Minggu (7/2/2021) malam WIB.
Di laga itu ia mencetak sepasang gol untuk mengunci kemenangan timnya empat gol tanpa balas. Pemain yang dijuluki Ibrakadabra ini tetap menampilkan magis dan ketenangan yang tak tergoyahkan. Penyelesaikan jarak dekat yang sempurna di menit ke-30 dan kembali berulang di menit ke-64.
Sepasang gol itu menandai pencapaian gol ke-500 dan 501 sepanjang ia bermain di level klub. Tidak banyak pemain profesional yang mampu mencetak gol sebanyak itu. Hanya pemain seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Gerd Muller, Romario, Pele, dan Ferenc Puskas yang bisa melakukan itu.
Begitu juga bisa dihitung dengan jari jumlah pemain yang masih tetap eksis, apalagi produktif walau usia sudah melewati kepala tiga. Apalagi pemain tersebut berada di level kompetisi yang ketat dengan tuntutan fisik yang prima.