Terlepas dari itu, pencapaian tersebut tentu patut digarisbawahi. Mencapai semi final di titian pertama di kelas senior dan langsung bermain di level teratas tidak bisa dianggap biasa. Tidak banyak pasangan muda yang mampu melakukan hal tersebut.
Selain mendapat banyak pelajaran di turnamen pertama, Leo dan Daniel juga mendapat tambahan pengalaman di pekan berikutnya. Di turnamen yang bersponsor Toyota, keduanya berhasil mengawali dengan baik.
Keduanya membuat keok pasangan senior asal Denmark, Kim Astrup dan Anders Skaarup Rasmussen usai terlibat pertarungan ketat rubber game, 17-21 21-15 21-19. Kemenangan ini mengantar mereka ke pertandingan berikutnya.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik, tampil lebih baik. Dengan jam terbang lebih tinggi pasangan muda Malaysia itu mampu meredam Leo/Daniel. Meski harapan untuk mengulangi pencapaian pekan sebelumnya berakhir sedikit lebih cepat, Leo dan Daniel sudah berjuang maksimal. Penampilan tiga game itu menjadi bukti bahwa mereka sudah berjuang sebisa-bisanya. Juga sehormat-hormatnya.
Hasil yang diraih selama dua pekan itu membuat nama mereka kembali jadi buah bibir. Pelatih utama ganda putra Pelatnas, Herry Iman Pierngadi menilai keduanya sukses melakoni debut. Dibanding pemain muda lainnya, jelas Leo dan Daniel paling mencolok hasilnya. Walau menjadi pasangan paling muda di tim Indonesia, keduanya sukses unjuk gigi.
Hasil tersebut tidak hanya diganjar apresiasi dan pancaran optimisme, tetapi juga poin yang tidak sedikit. Bila kita melihat update rangking terbaru dari BWF pada awal pekan ini, nama keduanya sudah jauh meninggalkan posisi sebelumnya.
Rangking mereka naik 35 peringkat. Dengan raihan 31.270 poin, Leo dan Daniel kini berada di posisi ke-42. Keduanya berada persis di belakang pasangan pelatnas lainnya, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Peningkatan ini tentu sebuah pencapaian yang tak bisa disepelehkan. Sebuah hasil perjuangan selama bertahun-tahun yang sudah menunjukkan hasilnya di kelas junior, lantas berlanjut di level senior. Sebuah langkah awal yang manis dari The Babies (bentuk jamak bayi, diturunkan dari The Daddies, para ayah) di gelanggang prestisius.Â
Meski begitu, dengan usia yang masih belia, prospek mereka begitu cerah. Di depan sana masih ada jalan panjang yang harus dilewati. Untuk bisa menapak lebih tinggi, apalagi menyamai prestasi para senior seperti The Minions, keduanya masih harus berjuang keras. Berlatih, berlatih, dan terus berlatih. Bertanding, bertanding, dan bertanding.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!