Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

The Daddies ke Final World Tour Finals, Ahsan: Saya Berharap Juara untuk Putri Saya

30 Januari 2021   16:08 Diperbarui: 30 Januari 2021   16:27 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik head to head di antara kedua pasangan: tournamentsoftware.com

Choi/Seo memang masih memperagakan sebagian besar dari kekuatan dan keunggulan fisik mereka yang lebih muda. Namun, The Daddies sama sekali tidak terpengaruh. Pasangan yang mulai dipertemukan Herry IP pada pertengahan 2012 itu justru semakin tenang dalam sikap, namun taktis dalam cara.

Pasangan muda Taiwan harus berjibaku menghadapi The Daddies: https://twitter.com/BadmintonTalk
Pasangan muda Taiwan harus berjibaku menghadapi The Daddies: https://twitter.com/BadmintonTalk

Pertahanan yang rapat, berpadu apik dengan serangan yang terorganisir. Ahsan yang sempat mengalami masalah pada betis kiri, tampil heroik. Sosok yang oleh netizen Indonesia disapa Babah Ahsan ini bermain agresif dengan smes-smes keras serta dropshot akurat. Sampai-sampai mereka membuat pasangan Korea itu harus tersungkur depan net untuk menjangkau kok.

"Kami mengatakan kepada diri sendiri bahwa kami harus menikmati permainan. Jika kami menikmati permainan, kami dapat mengeksekusi strategi kami. Mereka memiliki pertahanan dan drive yang baik; hari ini kami bisa mengatur serangan lebih dulu. Kami lebih baik dalam melakukan servis-balik. Pertahanan mereka adalah sangat bagus, jadi kami harus mencoba tembakan menyerang yang berbeda, "simpul Ahsan usai laga kepada situs BWF.

Sebuah penampilan yang nyaris sempurna untuk pertandingan menghadapi pasangan yang lebih muda secara usia, namun sedang dalam tren positif. Kemenangan dua game langsung 23-21 dan 21-13 menjadi sebuah pelajaran yang baik. Jangan pernah meremehkan usia dan membanggakan statistik.

Demikian juga, kemenangan berdurasi 34 menit ini tidak hanya meloloskan mereka ke final, tetapi juga menjadi sebuah balas dendam yang manis di saat yang tepat. Saat Indonesia kehabisan wakil, The Daddies tampil ke panggung.

Reuni lagi

Apakah dengan ini Ahsan/Hendra boleh berkata misi selesai (mission accomplished)? Urusan mereka dengan pasangan Korea itu, ya (already). Namun masih ada satu misi terakhir yang harus mereka tunaikan. Untuk ini misi mereka belum sepenuhnya (not yet) usai. Masih ada tugas berikut yang penting: merebut gelar juara!

Untuk naik podium tertinggi, The Daddies akan menghadapi tantangan tidak mudah. Adalah Lee Yang/Wang Chi-Lin yang akan menghadang mereka. Pasangan Taiwan itu ke final usai mengalahkan pasangan Inggris yang ditaklukkan The Daddies di Toyota Thailand Open pekan lalu, Ben Lane/Sean Vendy.

Pertemuan ini tentu bakal menarik. Pasangan rangking tujuh dunia itu mengalahkan The Daddies di semi final pekan lalu. Kemenangan rubber game, 14-21 22-20 21-12 berdurasi 50 menit, kemudian mengantar mereka ke final, berlanjut ke podium juara usai membekuk Aaron Chia/Soh Wooik Yik dua game langsung.

Lee Yang/Wang Chi-Lin: indosport.com/Shi Tang/Getty Images
Lee Yang/Wang Chi-Lin: indosport.com/Shi Tang/Getty Images
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun