Ginting oh Ginting. Apakah ekpektasi kami terlalu besar padamu? Apakah harapan kami terlalu muluk untuk kau penuhi? Apakah kami kurang paham dengan apa yang sebenarnya terjadi padamu?
Usai gagal revans atas Viktor Axelsen di laga pertama, Ginting kembali menelan pil pahit, Kamis (28/1/2021). Menghadapi Chou Tien Chen di Impact Arena, Bangkok, tunggal putra terbaik Indonesia ini takluk. Kekalahan kedua di grup A membuat pintu semifinal BWF World Tour Finals 2020 tertutup baginya.
Ginting mau tidak mau harus menang bila masih ingin berjuang meruntuhkan dominasi Axelsen. Ia tidak bisa tidak harus melewati hadangan unggulan dua itu. Statistik pertemuan masih menempatkan Ginting pada sisi positif. Dari sebelas pertemuan sebelumnya, Ginting petik enam kemenangan.
Meski begitu ia tetap patus waspada. Chou memberinya kekalahan di ajang serupa tahun 2019. Untuk mendapatkan poin itu, Chou memang harus bertarung rubber game, 11-21 21-15 25-23.
Sementara Ginting, usai tersisih lebih cepat di seri kedua Thailand Open, mendapat waktu jeda lebih panjang. Kita berharap proses recovery bisa berlangsung tuntas. Turnamen penghabisan yang sedianya digelar akhir tahun lalu diharapkan bisa jadi panggung pelampiasan bagi pemain 24 tahun itu.
Namun, apa daya, harapan tinggal harapan. Ginting belum bisa melewati hadangan pemain nomor dua dunia itu. Ginting sebenarnya memiliki momentum bagus di set pertama. Ia sempat leading hingga mendekati game point.
Ginting sempat memimpin 13-9 hingga tetap menjaga jarak di angka 18-15. Namun beberapa kesalahan yang dilakukan berbuah poin bagi lawan. Chou yang terus menekan akhirnya mendapat kesempatan untuk menyamakan kedudukan dan berbalik unggul 18-19. Ginting masih sempat mendapat satu poin sebelum rivalnya itu menutup pertandingan, 19-21.
Kita berharap kemenangan yang nyaris diraih itu bisa dituntaskan di game kedua. Sayangnya, Chou sudah langsung in sejak poin pertama. Ia terus melaju meninggalkan Ginting. Selisih signifikan memisahkan mereka dalam kedudukan 8-12, 9-15, hingga 9-20.
Ginting masih berusaha untuk memperpendek jarak. Ia sukses mendapat dua poin. Namun smes keras Chou tak bisa dikembalikan dengan baik. Memastikan Ginting harus gigit jari.