Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri, ke Mana Arah Bulu Tangkis Indonesia?

27 Januari 2021   17:11 Diperbarui: 27 Januari 2021   17:12 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agung Firman, Ketum PBSI: badmintonindonesia.org

Listyo Sigit Prabowo baru saja resmi menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Pelantikan pria 51 tahun menjadi orang nomor satu di korps Bhayangkara itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021) pagi WIB.

Ada banyak hal menarik yang menyertai pengangkatan Listyo. Bahkan saat namanya mencuat sebagai calon tunggal Kapolri, berbagai polemik mengemuka. Kini, pria kelahiran Ambon itu sudah resmi menyandang status baru, tentu berikut kenaikan pangkat setingkat dari komisaris jenderal menjadi jenderal.

Pada akhir Desember 2020, Listyo, masuk dalam susunan PP PBSI masa bakti 2020-2024. Susunan lengkapnya bisa dicek di sini. Namanya ditempatkan sebagai Sekretaris Jenderal dalam kepengurusan Agung Firman Sampurna yang terpilih sebagai Ketua Umum PBSI pada Musyawarah Nasional PBSI 2020 sebulan sebelum itu.

Susunan pengurus PP PBSI masa bakti empat tahun ke depan: https://twitter.com/INABadminton
Susunan pengurus PP PBSI masa bakti empat tahun ke depan: https://twitter.com/INABadminton

Sebagai kandidat tunggal, Agung melenggang mulus ke kursi Ketum PBSI, menggantikan Wiranto. Bersama tim formatur, mereka mempercayakan Listyo di posisi yang sebelumnya ditempati Achmad Budiharto dalam jangka waktu yang tidak singkat.

Masuknya Listyo dalam kepengurusan PBSI tentu tak luput dari pertanyaan. Saat itu Listyo menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Pertanyaan tentu semakin banyak lantaran bukan Listyo seorang anggota polri aktif yang mengisi kepengurusan dengan Alex Tirta sebagai ketua harian.

Selain Listyo, ada nama Inspektur Jenderal (Irjen) Muhammad Fadil Imran. Kapolda Metro Jaya ini diangkat sebagai Staf Khusus (Stafsus) Ketum PBSI.

Apakah keduanya adalah sosok berkompeten untuk posisi tersebut? Apakah keduanya bisa membagi waktu antara urusan kepolisian dan dunia bulu tangkis? Apakah mereka bisa berkontribusi maksimal untuk meningkatkan prestasi bulu tangkis tanah air?

Agung Firman, Ketum PBSI: badmintonindonesia.org
Agung Firman, Ketum PBSI: badmintonindonesia.org

Demikian sederet pertanyaan yang berkembang. Agung Firman tahu bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti itu akan muncul. Sebagai yang paling bertanggung jawab atas penunjukkan itu, ia tentu sudah menyiapkan jawaban.

Ia yakin keduanya bisa membagi waktu secara adil. Rangkap jabatan di dua institusi berbeda bukan halangan. Tidak ada alasan sibuk. Mereka dipilih bukan tanpa seleksi terlebihdahulu sehingga kococokan mereka pada posisi tersebut tak perlu diragukan lagi.

Apalagi ia menilai ada faktor lain yang membuat penunjukkan keduanya bisa diterima secara positif. Intensitas olahraga bulu tangkis di organisasi kepolisian yang makin tinggi di satu pihak, serta dukungan dari aparat hukum yang lebih kuat untuk kelancaran setiap event PBSI di sisi lain.

"Kami juga ingin mendapat dukungan dari aparat hukum agar semua event PBSI lancar ke depannya. Jadi, tidak ada masalah," ungkap Agung Firman, menukil Kompas.com (23/12/2020).

Kita tentu bisa bertanya lebih lanjut. Misalnya, mengapa popularitas bulu tangkis di institusi polri diangkat sebagai tolak ukur? Apakah selama ini penyelenggaraan turnamen bulu tangkis kurang mendapat sokongan dari pihak keamanan?

Kita bisa bertanya lebih jauh. Apakah tidak ada sosok lain yang bisa menempati dua posisi itu agar tak terjadi rangkap jabatan? Mengapa harus mereka sementara Indonesia memiliki begitu banyak figur bulu tangkis yang bisa diberi tanggung jawab itu? Mengapa tidak mempertahankan staf sebelumnya yang sudah tahu seluk beluk bulu tangkis Indonesia dengan lebih baik?

Selain munculnya kedua nama itu, ada nama-nama lain yang bergabung. Tentu, kehadiran nama-nama baru sekaligus berarti terdepaknya nama-nama sebelumnya di pos-pos itu.

Taufik Hidayat menjadi Staf Ahli Pembinaan dan Prestasi dengan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi ditempati Rionny Mainaky. Rionny, pelatih tunggal putri, yang lama mengabdi untuk bulu tangkis Jepang, mengisi pos yang sebelumnya diduduki, Susy Susanti.

Dibanding Listyo dan Muhammad Fadil, kemunculan Taufik dan pengangkatan Rionny tak akan menimbulkan keraguan besar. Pengalaman Taufik dan Rionny di dunia bulu tangkis jelas tak diragukan lagi. Bila Susy harus lengser dari jabatan Kabid Binpres, mengapa mantan ratu bulu tangkis ini tidak dipindahkan ke pos Sekjen PBSI, misalnya, atau sekurang-kurangnya diberi kepercayaan menjadi staf ahli Ketum PBSI?

Saat ini Listyo sudah naik jabatan. Tugas dan tanggung jawabnya sudah semakin besar. Otomatis sebagian besar fokus dan konsentrasi akan dicurahkan ke institusi Polri. Bila masih bertahan di PBSI, bisa jadi de jure Listyo adalah Sekjen PBSI. Namun de facto tugasnya akan dijalankan oleh Edi Sukarno S selaku wakil Sekjen.

Pengurus PBSI ini baru terbentuk. Mereka baru mulai bekerja. Sementara itu pembinaan bulu tangkis terus berlanjut. Kompetisi terus bergulir. Selain Pelatnas PBSI, pembinaan bulu tangkis di daerah juga menuntut perhatian.

Tanda tanya besar kini mengarah pada Agung Firman dan tim. Ke mana mereka membawa biduk bulu tangkis Indonesia? Apakah mereka mampu melewati badai kompetisi dan persaingan bulu tangkis dunia yang makin bergelora? Apakah mereka mampu membangkitkan gairah tunggal putri untuk menghadapi setiap tantangan? Apakah di tangan mereka bulu tangkis Indonesia akan berlabuh di nusa penuh prestasi?

Tentu tak adil terlampau banyak menilai sebelum memberi mereka waktu untuk bekerja dan membuktikan diri. Biarlah waktu yang akan menjawab. Semoga bulu tangkis Indonesia makin jaya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun