Nasib Shesar Hiren Rhustavito pun setali tiga uang. Vito tak kuasa membendung pemain Denmark, Hans Kristian Solberg Vittinghus. Vito sempat merebut set pertama, namun kemudian kehilangan dua game berikutnya. Vito menyerah, 21-11, 15-21, 17-21.
Sektor putri? Gregoria Mariska Tunjung masih belum bisa melewati hadangan para pemain unggulan. Menang mudah atas Sirada Roongpiboonsopit dari Thailand, 21-9, 21-8, tak cukup menjadi modal untuk meladeni Tai Tzu Ying di babak kedua.
Unggulan pertama dari Taiwan itu ternyata masih terlalu tangguh bagi Jorji. Sempat bersaing di game pertama, Jorji tak kuasa menahan laju Tai. Kemenangan 20-22, 16-21 dalam tempo 33 menit itu sekaligus menjaga rekor sempurnanya dalam tujuh pertemuan mereka. Tragisnya, Indonesia, seperti tahun-tahun sebelumnya, kembali absen mengirim wakil tunggal putri di World Tour Finals.Â
Sebagai satu-satunya wakil sektor tunggal di BWF World Tour Finals, Ginting harus bisa bersiap diri lebih baik. Kekalahan dini di turnamen kedua ini, sekiranya memberikan waktu istirahat dan pemulihan yang cukup baginya. Serentak meningkatkan ketenangan dan mempertebal kepercayaan diri.
Ginting bermain baik di Thailand Open I, hanya saja ia cepat kehilangan fokus. Andaisaja ia bisa menjaga konsentrasi dan konsistensi permainan maka akhir cerita akan menjadi berbeda. Bukan tidak mungkin ia akan keluar sebagai juara, bukan?
Viktor Axelsen dan Chou Tien Chen masih menjadi lawan berat baginya. Namun melihat kualitas Ginting, sekiranya yang menjadi lawan terberat adalah dirinya sendiri. Kegagalan meraih poin bukan semata-mata datang dari smes atau penempatan kok lawan yang begitu akurat, tetapi lahir dari kesalahan pribadi.
Soal konsistensi masih menjadi PR yang sama bagi sektor ganda. Praveen Jordan dan Melati Daeva tidak terkecuali. Kesalahan demi kesalahan yang mereka lakukan akhirnya memberikan poin gratis bagi lawan.Â
Selain pasangan Thailand, Malaysia dan Korea Selatan, tiga pasangan Eropa akan menguji sejauh mana Praveen/Debby mampu belajar dari kesalahan di dua laga sebelumnya. Bila tidak maka salah satu atau lebih dari wakil benua biru ini, Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris), Mark Lamsfuss/Isabel Hertrich (Jerman) dan Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis) akan membuat mereka menderita.
Sementara itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayi serta Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan harus memanfaatkan waktu jelang pertandingan pekan depan untuk menimba kembali energi dan menyembuhkan cedera.
Ahsan sempat mengalami masalah saat menghadapi pasangan Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge di babak pertama. Bagian tubuh Ahsan harus dibebat saat bertarung memenangkan pertandingan 23-21, 21-15.