Ginting menjadi wakil Indonesia terakhir, menyusul dua pasangan ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva. Praveen/Melati tampil baik di Thailand Open 1 meski gagal mencapai klimaks. Keduanya kalah di partai puncak dari wakil tuan rumah.
Sementara itu, sektor ganda putra akan diwakili Daddies. Di turnamen Thailand Open 2021 jilid satu, Hendra/Ahsan berhasil mencapai babak perempatfinal sebelum kalah straight set 16-21 19-21 dari Choi SolGyu/Seo Seung Jae asal Korea Selatan.
Saatnya "Move On"
Patut diakui pencapaian Indonesia di turnamen kedua pekan ini tidak menggembirakan. Setidaknya gagal mengulangi pencapain di pekan sebelumnya. Di Yonex Thailand Open, Indonesia berhasil meraih satu gelar yang dipersembahkan Greysia Polii/Apriani Rahayu.
Kemenangan mudah pasangan senior junior dari wakil tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 21-15, 21-12, membuat distribusi gelar dibagi merata kepada empat negara berbeda.
Indonesia sebenarnya bisa mendapat tambahan gelar bila Praveen/Melati mampu mengatasi pasangan tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Meski berjuang nyaris satu jam, kekalahan 21-3 20-22 21-18 itu jelas memperlihatkan performa yang tak maksimal, laiknya saat menumbangkan Dechapol/Sapsiree di final All England 2020.
Di balik nirgelar Toyota Thailand Open, terselip sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi PBSI. Sasarannya tentu tidak hanya semata-mata untuk bisa menebus kegagalan dengan tampil maksimal World Tour Finals pekan depan, tetapi lebih dari itu untuk turnamen-turnamen selanjutnya.
Pertama dan utama adalah sektor tunggal. Pekan ini menjadi pekan yang buruk bagi sektor ini, baik putra maupun putri. Kedua lini ini hanya mampu menempatkan wakilnya hingga babak kedua.
Ginting tak bisa berbicara banyak saat berduel dengan Lee Cheuk Yiu. Sejawat seumuran itu menang rubber game 19-21, 21-13, 12-21. Â Lee tampaknya bisa cepat beradaptasi setelah Ginting mencuri kemenangan di game kedua. Bermain lebih menyerang dan sigap mengantisipasi bola-bola Ginting menjadi kunci kemenangannya.
Ginting boleh dibilang menjadi satu-satunya pemain tunggal putra dengan penampilan lebih baik dari para pemain lain. Kompatriotnya, Jonatan Christie belum juga mendapat performa terbaik. Jojo justru lebih dulu angkat koper di babak pertama. Ia kalah dari Prannoy H. S. asal India, 21-18, 16-21, 21-23.