Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Black Box Bukan Kotak Hitam?

12 Januari 2021   23:03 Diperbarui: 3 Februari 2022   18:43 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letak, tampilan dan dimensi Kotak Hitam/bbc.com

Sampai beberapa puluh menit lalu, dalam bayangan saya, black box pesawat itu berbentuk kotak dan berwarna hitam. Persis namanya. Kotak hitam. Namun ternyata dugaan saya itu salah.

Saya coba mengkonfirmasi pemberitaan terkait penemuan perangkat flight data recorder (FDR) yang menjadi bagian dari black box pesawat nahas, Sriwijaya Air SJ 182, beberapa jam lalu. Dari beberapa potongan gambar yang tersebar, belum sepenuhnya menjawab rasa penasaran saya.

Apakah saya "kudet" alis kurang update? Bisa jadi. Agar pengetahuan saya dan mungkin sebagian orang seperti saya bisa up to date maka saya coba mencari beberapa informasi dan membagikannya di sini.

Pertama, "kotak hitam" itu bukan berbentuk kotak, bukan pula berwarna hitam. Menukil aerotime.aero, warna black box tidaklah hitam. Bentuknya pun bukan persegi empat. Kotak hitam ini berbentuk silinder yang dipasang pada dua bagian logam besar. Ia lebih terlihat seperti kompresor udara, ketimbang tape recorder.

Istilah "kotak" ini sebenarnya mengacu pada saat rekaman dibuat pada pita logam. Kini sudah digantikan papan memori digital. Sementara itu, beberapa model lama masih mempertahankan bentuk tersebut. Namun dipastikan tengah dijadwalkan untuk diganti.

Ada banyak teori tentang asal usul nama "kotak hitam." Mulai dari mengacu pada desain awal dengan warna bagian dalam yang sangat gelap, hingga penggunaan nama itu secara masif oleh media.

Nah, bagaimana warna black box sesungguhnya? Oranye! Mengapa harus berwarna demikian? Apakah anda bisa bayangkan seberapa tinggi tingkat kesulitan tim pencari untuk mendapatka perangkat penting itu bila berwarna gelap? Dengan berwarna terang dan mencolok, tentu akan lebih mudah ditemukan, manakala lokasi kecelakaan di tempat-tempat yang sulit dijangkau, bukan?

Kedua, sebuah "kotak hitam" terdiri dari dua peralatan terpisah.  Fligh data recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Bila bisa diterjemahkan kira-kira menjadi "perekam data penerbangan" dan "perekam suara kokpit."

Perangkat ini wajib ada di setiap pesawat termasuk pesawat komersial. Ia diletakan di bagian ekor pesawat. Mengapa demikian? Pertimbangannya, saat terjadi kecelakaan, bagian tersebut mengalami dampak relatif lebih kecil.  Setelah benturan bagian belakang pesawat akan bergerak lebih lambat. Dengan demikian peranti ini tidak mengalami kerusakan parah.

Letak, tampilan dan dimensi Kotak Hitam/bbc.com
Letak, tampilan dan dimensi Kotak Hitam/bbc.com

Pertimbangan ini berdasarkan pengalaman sebelumnya. Awalnya diletakan di kokpit. Namun dari sejumlah kecelakaan, saat ditemukan FDR tidak bisa dipulihkan.

Lantas apa fungsi masing-masing? FDR mencatat sedikitnya 88 parameter penting, mulai dari kecepatan udara, ketinggian, posisi kemudi, posisi roda, tekanan udara, dan hal-hal teknis lainnya. Sementara itu, CVR merekam semua percakapan dalam kokpit. Tidak hanya suara pilot dan copilot tetapi juga berbagai suara yang bisa memberikan petunjuk penting. Suara mesin, alaram, misalnya.

Pada perangkat CVR lama hanya mampu menyimpan hingga 30 menit. Namun perangkat digital mutakhir mampu merekam hingga dua jam. Apakah durasi itu cukup? Entahlah.

Ketiga, cikal bakal "kotak hitam" sudah ada sejak era Wright Bersaudara. Orville Wright (1871-1948) dan Wilburt Wright (1967-1912) menorehkan tonggak penting dalam sejarah dirgantara. Keduanya dikenal sebagai tokoh penting yang sukses melakukan penerbangan terkendali pertama penggunakan pesawat bermesin.

Keduanya pun tokoh penting dalam desain dan perancangan pesawat terbang modern. Satu bagian yang sudah diperhatikan sejak era tersebut adalah "kotak hitam." Kala itu di hari-hari awal penerbangannya, mereka membawa perekam data. Mereka membuat perangkat yang mampu merekam rotasi baling-baling, jarak tempuh, dan waktu yang dihabiskan di udara.

Wright bersaudara melakukan penerbangan pada 17 Desember 1903.(thoughtco)
Wright bersaudara melakukan penerbangan pada 17 Desember 1903.(thoughtco)

Hanya saja, perekam itu memiliki banyak kekurangan. Yang terekam tak memadai. Durasi, kecepatan, hingga jumlah putaran mesin tak komprehensif.

Dalam perjalanan waktu, seiring pentingnya kehadiran "kotak hitam" di sebuah pesawat, teknologinya pun kian diperbaharui. Materialnya tak terkecuali. Serangkaian uji coba wajib dilakukan di antaranya memastikan kekuatannya saat menghadapi berbagai benturan, kebakaran, ledakan, dan sebagainya.

Keempat, sekalipun sudah didesain sedemikian rupa, proses pencarian "kotak hitam" tidaklah mudah. Namun begitu, tak banyak juga pencarian yang berakhir misteri.

Setiap "kotak hitam" dilengkapi suar pencari lokasi bawah air yang akan berdenyut seketika saat sensornya menyentuh air. Fungsi tersebut bekerja hingga kedalaman lebih dari empat kilometer. "Kotak hitam" akan melakukan "ping" sekali dalam setiap detik hingga baterainya habis.

Jelas warna
Jelas warna "Kotak Hitam" tidaklah hitam/getty images

Bila demikian pendeteksian "kotak hitam" akan lebih cepat bila berada di bawah air. Bagaimana bila terjadi di darat? Tampaknya hanya mengandalkan tampilan visual dari warna oranye yang mencolok itu.

Bagaimana bila selama baterai berfungsi, kode yang dikirim tak juga terlacak? Bagaimana seandainya  dalam tempo 30 hari masa aktif baterai, tim pencari tak juga mendapatkannya?

 Tim pencari membutuhkan waktu dua tahun untuk mendapatkan "kotak hitam" Air France 447 yang jatuh di Samudra Atlantik. Pesawat malang itu hilang dari radar saat melakukan perjalanan dari Rio de Janeiro, Brasil menuju Paris, Prancis pada 1 Juni 2009.

Meski begitu, hanya beberapa kecelakaan pesawat yang tidak bisa diidentifikasi karena "kotak hitam" tak ditemukan. Teranyar adalah Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.

Tentu masih banyak fakta seputar "kotak hitam". Di antaranya bagaimana memperlakukannya setelah ditemukan, hingga proses panjang untuk membaca dan menganalisis data yang ditemukan. Lebih dan kurang, silahkan dicari sendiri.  

Tak lupa kita berdoa bahi para korban kecelakaan pesawat udara dan keluarga yang ditinggalkan. 

Referensi:

kompas.com

aerotime.aero

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun