Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spirit "Man Jadda Wajada" dalam "Merah Putih di Jepang"

11 Januari 2021   17:43 Diperbarui: 11 Januari 2021   17:46 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Seminari St Yoh Berkhmans Mataloko, Ngada, Flores NTT, di waktu senja/foto Emanuel Susento

Pendidikan adalah proses berkelanjutan. Perlu dijalani secara tekun dari tingkatan ke tingkatan karena ada proses saling mempengaruhi dan menyempurnakan. Bahasa asing yang diasah sejak dini, kedisiplinan yang dibentuk sejak kecil, kerohanian yang ditanamkan sejak belia, adalah beberapa karakter dan kompetensi dasar sekaligus fundamental untuk masa depan.

Buku ini membuktikan bahwa siapa saja berhak untuk menjadi lebih baik. Sekurang-kurangnya dalam aspek pendidikan yang akhirnya membuatnya tidak harus sukses secara material, tetapi bisa berkelana ke mana-mana dengan tetap berpegang pada jati dirinya. Persis, si burung manyar dalam deskripsi Y.B Mangunwijaya.

Foto-foto indah menjadi kekayaan visual dalam buku
Foto-foto indah menjadi kekayaan visual dalam buku "Merah Putih di Jepang"/dokpri

Keempat, patut diakui buku ini belum mengungkap semua. Ada bagian-bagian yang dibiarkan menggantung dan tersamar. Bagaimana mempertahankan tesis, bagaimana kelanjutan pertemanan dengan kawan-kawan lintas negara, atau sekadar menjawab rasa penasaran akan sisi lain Kobe.

Hal-hal ini bisa dianggap minor karena sang penulis sudah berbagi hal yang paling penting: motivasi belajar di luar negeri secara gratis. Karena ia sudah bisa mendapatkan pendidikan secara pro deo maka ia merasa terpanggil untuk membagikannya secara cuma-cuma untuk apa yang kadang enggan kita bagikan.  

Segala kekurangan bisa dipahami. Bisa jadi bagian-bagian yang belum tersibak sengaja dibiarkan untuk dilengkapi oleh generasi berikutnya. Apakah itu anda? Apakah itu anak cucu kita? Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun