Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Spirit "Man Jadda Wajada" dalam "Merah Putih di Jepang"

11 Januari 2021   17:43 Diperbarui: 11 Januari 2021   17:46 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan dan belakang buku "Merah Putih di Jepang"/dokpri

Seberapa keras perjuangan anda untuk pilih sekolah impian?Apakah pada akhirnya anda mampu mendapatkan kampus impian?

Ada banyak alasan mengapa perlu menjadi orang berilmu dan berpendidikan. Sekolah adalah salah satu ruang, dan bersekolah adalah salah satu cara untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan, entah melalui jalur formal, nonformal atau informal.

Satu dan yang utama dari sekian banyak alasan adalah pertimbangan praktis. Pendidikan dianggap sebagai investasi. Sebagai harta yang tak akan habis, ilmu bisa terus dipakai termasuk menjadi andalan saat mencari pekerjaan dan berguna bagi banyak orang. Ia menjadi jembatan untuk mencapai impian. Bekal untuk mengubah nasib.

Filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, membagi lapisan masyarakat menjadi tiga bagian. Kaum yang sangat kaya di satu sisi dan mereka yang sangat melarat di sisi lain. Ada juga kelompok yang berada di antara kedua kutub itu.

Stratifikasi ala Aristotels itu terbilang sederhana dan bisa diperdebatkan. Namun kadang disimplifikasi sebagai cara paling gampang untuk mengelompokkan seseorang secara ekonomi. Praktiknya pun berlangsung sampai hari ini.

Apakah seseorang yang masuk kelompok paling bawah misalnya, tak akan bisa naik kelas? Apakah stratifikasi itu menggariskan nasib seseorang selamanya?

Sebagai sebuah klasifikasi, pembagian itu bisa saja berterima. Tetapi urusan nasib seseorang adalah soal lain yang tak bisa ditebak. Seseorang bisa punya banyak cara untuk menjadi atau membuat diri terlihat lebih kaya dan bahkan sangat kaya. Banyak faktor yang ikut berperan di dalamnya.

Ada yang menyebut unsur ekonomi, politik, dan pendidikan sebagai trisula. Seorang mendapat jabatan tinggi karena pendidikan yang baik sehingga menggaransi kehidupan ekonomi yang lebih baik.

Seringkali terjadi banyak anomali. Orang memperoleh jabatan bukan karena berpendidikan tinggi. Orang menjadi kaya secara materi tidak harus setelah memiliki posisi tertentu. Orang bisa saja hidup bergelimang harta tetapi tidak menyandang banyak gelar. Orang dengan pencapaian akademis tertentu pun bisa saja hidup melarat.

Itulah pengecualian. Bisa untuk kebanyakan orang atau sudah menjadi sesuatu yang umum tetapi tidak berlaku untuk orang-orang tertentu. Namun yang pasti, untuk kebanyakan orang sukses, tidak pernah ada jalan pintas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun